INDOSPORT.COM - Federasi sepak bola Indonesia, PSSI, sedang fokus mempersiapkan segala hal yang menyangkut penyelenggaraan Liga 1 Putri 2019. Untuk itu, PSSI bekerja sama dengan Federasi Sepak bola Australia (FFA) untuk persiapan kompetisi dan pengembangan sumber daya manusia.
Sekjen PSSI, Ratu Tisha menjelaskan pihaknya kemungkinan menyelenggarakan Liga 1 putri 2019 pada September mendatang. Rencananya kompetisi sepak bola wanita ini minimal diikuti oleh enam klub yang siap secara tim dan manajemen.
"Beberapa waktu lalu, perwakilan dari FFA sudah berada di Sawangan untuk melihat timnas putri Indonesia. Kita prioritaskan untuk persiapan Liga 1 Putri dan Timnas Senior Putri menuju SEA Games," kata Tisha.
"Kompetisi ini baru akan kita bangun rencananya di September mendatang. Kita akan memulai dengan sekurang-kurangnya enam klub liga 1 yang akan berpartisipasi," imbuhnya.
Rencana PSSI untuk membangun kompetisi wanita tidak lepas dari keinginan menciptakan skuat Timnas putri yang tangguh. Pasalnya, selama ini pelatih Timnas wanita kerap kesulitan mencari pemain karena minimnya kejuaraan, sehingga tak heran apabila beberapa pemain Timnas Indonesia merupakan jebolan pemain futsal yang kompetisinya berjalan rutin.
Sepak bola putri memang mengalami nasib yang tak sama dengan kaum pria. PSSI tak lagi menggelar kompetisi rutin sejak Liga Utama Wanita (Galanita) eksis berpuluh-puluh tahun lalu dan meredup memasuki milenium baru.
Satu-satunya kompetisi sepak bola putri yang diinisiasi oleh PSSI adalah Piala Pertiwi, itupun tidak rutin dilaksanakan apalagi di level nasional. Piala Pertiwi terakhir digelar 2017, dengan maksud dan tujuan menyaring para pemain yang akan masuk ke timnas putri untuk Asian Games 2018.
Hal tersebut juga dilakukan pada 2014 lalu untuk persiapan AFF Women’s Championship 2015 sebelum akhirnya sepak bola putri mati suri selama kurang lebih tiga tahun.
Terus Ikuti Perkembangan Sepak Bola Seputar Liga 1 Hanya di INDOSPORT.COM