In-depth

Sudah Saatnya Papua Tak Hanya Bertumpu pada Persipura Jayapura Saja

Senin, 8 April 2019 08:16 WIB
Penulis: Tiyo Bayu Nugroho | Editor: Matheus Elmerio Giovanni
© Indosport.com
Serupa Perseru Serui, 3 Klub Papua ini telah sayonara duluan dari Liga teratas Indonesia. Copyright: © Indosport.com
Serupa Perseru Serui, 3 Klub Papua ini telah sayonara duluan dari Liga teratas Indonesia.
Berusaha Mandiri

Bayangkan saja, Persipura Jayapura akan menjadi satu-satunya klub dari Papua yang berlaga di kompetisi Liga 1 Indonesia pada musim depan (2019) usai Perseru berubah menjadi Badak Lampung FC.

Klub-klub Papua tadi mau tak mau harus berusaha keras agar bisa mandiri dalam meraih prestasi serta mencetak pemain kelahiran Papua berbakat di dunia sepak bola nasional, seperti Persipura.

Mereka harus mampu meyakinkan investor untuk menjadi penyokong dana kebutuhan operasional klub dalam satu musim. Tentunya pihak manajemen harus pintar dalam mengamankan sang investor.

Terlebih lagi para klub asal Papua mesti bisa mengembangkan dana subsidi yang diberikan oleh operator kompetisi. Sebab tak selamanya mereka bisa hidup dari dana tersebut.

"Klub profesional seharusnya bisa membiayai diri sendiri. Dana kontribusi ini hanya suplemen, bukan makanan utama. Di saat klub sudah mampu, pasti perlahan kami reduce dana kontribusi," papar eks COO PT LIB Tigor Shalomboboy, Selasa (20/03/18) lalu.

© ISTIMEWA
Caption Copyright: ISTIMEWASkuat Persidafon Dafonsoro.

Selain itu masyarakat hingga pemerintah setempat yang peduli dengan sepak bola juga harus ikut membantu membangkitkan lagi klub-klub asal Indonesia timur supaya bisa berkancah di kasta teratas.

Memang hal ini membutuhkan waktu yang cukup panjang, mengingat biaya operasional klub sepak bola di Indonesia begitu mahal. Apalagi klub-klub asal Papua, yang notabenenya tempat untuk bertanding harus menempuh perjalanan panjang.

Klub-klub Papua juga harus terhindar dari cengkraman politik serta mafia sepak bola agar mampu mengelak dari hal-hal yang merugikan klub di masa yang akan datang.

"Klub akan sulit dalam mencari sumber keuangan lain, sebagai (contoh) misal Persidafon (waktu itu) sulit mencari investor baru karena terjebak dalam politik. Ketuanya juga seorang pemimpin partai politik di Papua,” jelas mantan striker Persipura Ricard Fere, Sabtu (29/12/12) silam.

Dengan bekerja keras menuju klub profesional dan mengandalkan serta memproduksi talenta lokal, klub Papua tentu akan menjadi tim yang disegani di kasta teratas sepak bola nasional, seperti halnya Persipura.

629