Berita Terbaru Noh Alam Shah, Eks Kapten Legendaris Arema yang Jadi Top Skor Piala AFF
Karier yang gemilang bersama Arema, membuat Moh Noh Alam Shah menjadi pemain kesayangan Aremania di Liga Super Indonesia. Dia pun tak jarang memakai ban kapten di lengannya saat Arema Indonesia bermain.
Bahkan saat memimpin Arema bermain di Liga Champions Asia tahun 2011 lalu, Noh Alam Shah mencetak satu dari dua gol yang hanya diceploskan wakil Indonesia saat itu di babak grup. Sayang, Arema tidak dapat lolos ke babak selanjutnya.
Pernah dibela oleh pemain sekelas Noh Alam Shah tentu menjadi catatan manis dalam sejarah Arema Indonesia. Pasalnya, seperti yang dilansir dari fas.org.sg, Alam Shah pernah terbang ke Inggris untuk trial dengan Notts County FC di tahun 2005 silam.
Sangat disayangkan, setelah trial beberapa pekan, kesepakatan antara pihak sang pemain dan juga klub tak menemui titik terang. Noh Alam Shah pun memilih kembali berkarier di Singapura.
Setelah empat tahun berkarier bersama Tampines Rovers, Alam Shah menerima pinangan Arema FC hingga 2012 lalu, dengan total 72 penampilan dan mencetak sebanyak 32 gol.
Setelah Hengkang dari Arema FC, Ini Berita Terbaru Noh Alam Shah
Noh Alam Shah saat tampil untuk Arema Indonesia di Indonesia Super LeagueSelain Arema FC, Persib Bandung juga sempat disinggahi olehnya saat terjadi dualisme di kubu PSSI, yang melahirkan dua kompetisi yakni ISL dan IPL di pertengahan tahun 2012.
Setelah meredup di Persib Bandung, Alam Shah kembali ke klub lamanya di Singapura, Tampines Rovers. Namun, Alam Shah tak tajam lagi sejak saat itu, dia bahkan kesulitan mendapat waktu bermain.
Sempat menganggur, kembali lagi masuk skuat Tampines, keluar dan dikabarkan menjadi supir taksi online, Noh Alam Shah akhirnya masuk menjadi anggota staf pelatih Fandi Ahmad di Timnas Singapura senior yang mengikuti Piala AFF 2018 lalu.
Diketahui dari situs resmi PSSI Singapura, yaitu fas.org.sg, Alam Shah menjadi mentor tim yang berguna untuk memberikan informasi terbaru tentang fisik para pemain kepada pelatih dan tentunya sebagai 'penyambung lidah' antara pelatih dan para pemain.