Liga Indonesia

Menimbang Untung-Rugi Persela Lamongan Datangkan Nilmaizar

Kamis, 4 Juli 2019 21:24 WIB
Editor: Rafif Rahedian
© Indosport/Taufik Hidayat
Nilmaizar saat memimpin latihan Semen Padang. Copyright: © Indosport/Taufik Hidayat
Nilmaizar saat memimpin latihan Semen Padang.
Kerugian Persela Mendatangkan Nilmaizar

Mendatangkan sebuah pelatih baru tentunya memunculkan sebuah keuntungan dan kerugian. Jika sebelumnya kami sudah membahas keuntungan, kali ini ada kerugian yang bias didapatkan Persela atas keputusannya merekrut Nilmaizar.

Salah satu kerugiannya adalah Nilmaizar tidak bisa menjamin performa Persela menjadi lebih baik. Hal itu tidak terlepas dari kinerja Nilmaizar dalam dua musim terakhir di kompetisi Liga 1.

Juru taktik yang saat ini usianya menyentuh 49 tahun tersebut nyatanya sudah membuat dua klub Liga 1 terjerembab di zona degradasi. Pada Liga 1 2017, dirinya menjadi salah satu sosok yang bertanggung jawab atas terdegradasinya Semen Padang.

Sedangkan di kompetisi Liga 1 2018, Nilmaizar kembali membuat PS Tira harus berkutat di zona merah. Namun akhirnya PS Tira mampu selamat dari zona degradasi setelah memenangkan laga penting dalam beberapa pekan terakhir.

Catatan itu tentunya bukan sesuatu hal yang bagus untuk seorang pelatih profesional. Bukan tidka mungkin jika kinerja Nilmaizar ini justru membawa Persela terpuruk di papan bawah kompetisi Liga 1 2019.

Meski demikian, bukan berarti Nilmaizar adalah pilihan yang buruk. Jika sang pelatih mampu melakukan evaluasi yang sempurna, maka bisa saja dirinya mencapai atau bahkan melebihi target yang telah ditetapkan manajemen Persela.

Jawaban sukses atau tidaknya Nilmaizar di Persela, tentunya baru akan terjawab sampai ia melatih hingga akhir kompetisi. Dengan begitu, pecinta sepak bola nasional bisa melihat sendiri apakah Nilmaizar jadi pilihan yang tepat atau justru menambah bencana.