Liga Inggris

Bruno Fernandes dan Kisah Orang Portugal di Manchester United

Sabtu, 3 Agustus 2019 15:22 WIB
Penulis: Fuad Noor Rahardyan | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Goal
Bebe, satu-satunya pemain tersial Portugal di Manchester United. Copyright: © Goal
Bebe, satu-satunya pemain tersial Portugal di Manchester United.
Keberhasilan yang Tak Lengkap Tanpa Kegagalan

Saat ini, terdapat dua pendatang asal Portugal yang tengah mengadu nasib di Man United. Mereka bernama Diogo Dalot dan Joel Pereira. Tetapi, kedua pemain muda itu belum menunjukkan bahwa mereka akan sesukses Ronaldo atau Nani di masa depan.

Dalot, meski sempat menunjukkan tajinya di Liga Champions musim lalu, dinilai sedang berada di zona merah. Rekrutan Jose Mourinho ini rawan tergusur karena kedatangan salah satu bek kanan terbaik Liga Primer Inggris, Aaron Wan-Bissaka.

Di sisi lain, tak ada yang berani menjamin bahwa Pereira bakal menggusur David De Gea dalam waktu dekat. Ia saja harus tergusur ke Kortrijk pada musim lalu. Jangankan Pereira, Sergio Romero saja tak akan dimainkan jika laga yang dihadapi tak cukup penting.

Para suporter Man United mungkin sedang membiarkan keduanya berproses. Namun, yang namanya nasib di masa depan, mereka hanya akan menghadapi dua hal; keberuntungan atau kesialan.

Jika ada penghargaan untuk orang Portugal yang paling sial di Manchester United, pria bernama Tiago Manuel Dias Correia ialah jawabannya. Bebe, panggilan akrabnya, adalah pemain yang membuat Ferguson menyesal karena telah memboyongnya dari Vitoria Guimaraes pada 2010.

Banyak pemain sepak bola yang berasal dari keluarga miskin. Banyak juga yang berhasil mengubah nasibnya. Namun, hal itu tidak berlaku sepenuhnya untuk Bebe.

Datang dari kompetisi jalanan, Bebe sempat berada dalam dunia ‘khayalan’ saat mendapatkan gaji 17 ribu euro per pekan di Manchester United. Sebelumnya, ia hanya dibayar 300 euro (4,7 juta rupiah) per pekan. Namun, gajinya yang naik 55 kali lipat itu tidak dibarengi dengan realita di lapangan hijau.

Ia hanya dimainkan dalam tujuh laga di musim perdananya. Mungkin, highlight terbaiknya ialah kala mencetak gol ke gawang Bursaspor di ajang Liga Champions. Setelah itu, ia ‘menghilang’ dalam tiga musim selanjutnya. Fergie meminjamkannya ke tiga klub berbeda sebelum benar-benar dibuang ke Benfica pada pertengahan 2014.

Ferguson memang melakukan pembelian kucing dalam karung. Ia menyetujui pembelian Bebe meskipun tak pernah sekalipun melihat cuplikan permainannya. Manajer kelahiran Skotlandia itu pun baru bertemu Bebe sehari sebelum pengenalan resmi sang pemain.

Tetapi, rencana pembelian Bruno Fernandes tentu bukan kucing dalam karung. Dengan perannya sebagai gelandang serang, Bruno menunjukkan dirinya mampu menyuguhkan tontonan mengagumkan. Statistik menterengnya di kompetisi Portugal, yakni 32 gol dan 18 assist dalam 53 laga, bahkan tak ditampilkan Ronaldo, Nani, dan tentunya Bebe.

Para suporter United sendiri harus kembali menghadapi kenyataan karena Bruno belum sepenuhnya pasti akan memperkuat tim kesayangan mereka. Banyak selentingan di media sosial, khususnya dari beberapa jurnalis kawakan Eropa, yang menyatakan bahwa rumor Bruno adalah gorengan media Portugal belaka.

Intinya, jika Bruno datang, khazanah kisah orang-orang Portugal di Manchester United setidaknya akan bertambah. Namun, jika tidak, suporter Manchester United harus kembali tabah setelah sering dikecewakan Ed Woodward dalam beberapa musim panas terakhir.