Liga Indonesia

Kritik PSSI, Manajer Madura United Tuntut Adanya Standarisasi di Bidang Perwasitan

Jumat, 9 Agustus 2019 05:27 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Isman Fadil
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Manajer Madura United,Haruna Soemitro. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Manajer Madura United,Haruna Soemitro.

INDOSPORT.COM - Haruna Soemitro menuntut adanya standarisasi di bidang perwasitan, sebagai imbas keputusan kontroversial saat Madura United menahan imbang Bhayangkara FC dengan skor 1-1 dalam lanjutan Shopee Liga 1 pekan lalu.

Bagi tim Laskar Sapeh Kerrab, hasil akhir bukan menjadi patokan mereka. Yang menjadi perhatian, yakni sempritan wasit Adi Riyanto dalam situasi yang menguntungkan Madura United.

Di menit 75, Beto Goncalves membobol gawang Bhayangkara FC meski sebelumnya ada pelanggaran terhadap Engekberd Sani. Bukannya mengesahkan gol, namun wasit justru menggagalkan gol itu dan memilih meniup tanda pelanggaran yang berujung tendangan bebas.

"Kita ingin sepak bola ini bersih, clear dari semua persoalan. Maka seharusnya bukan hanya klub atau suporter yang distandarisasi, tapi wasit juga," kata Haruna Soemitro.

"Kami tidak menyesali hasil imbang 1-1. Tapi (keputusan wasit di menit 75) itu adalah fatal," imbuh Manajer Madura United itu saat hadir dalam laga eksebisi di Stadion Gajayana Malang, Kamis (8/8/19) malam. 

Sedangkan standarisasi yang dimaksudnya adalah perihal bobot dari keputusan wasit. Khususnya yang tergolong kontroversial, sehingga publik bisa menilai sang pengadil lapangan hijau membuat keputusan itu secara sengaja atau tidak.

"Yang kita inginkan saat ini adalah, yang bisa mendeteksi (keputusan wasit) itu sengaja, atau faktor manusiawi itu bagaimana menjelaskannya ," tandasnya.

Madura United sendiri sudah mengambil langkah tegas dengan melayangkan laporan resmi atas kinerja wasit pasca away di markas Bhayangkara FC. Pihaknya kini menunggu respons seperti apa yang akan dilakukan PSSI melalui Komite wasitnya atas keputusan kontroversial yang dianggap merugikan.