In-depth

Fajar Baru Derby Milan, Menanti Kebangkitan Duel Paling Ikonik di Daratan Eropa

Sabtu, 10 Agustus 2019 14:23 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Inter Milan vs AC Milan Copyright: © Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Inter Milan vs AC Milan

INDOSPORT.COM - Selama puluhan tahun derby panas Kota Milan menjadi ikon duel akbar di Eropa. Persaingan sengit antara dua tim raksasa sekota, Internazionale dan AC Milan, selalu ditunggu-tunggu. 

Maklum saja, kedua tim selama memang dikenal sebagai salah satu tim terbaik di Italia dan Eropa. Tak jarang pertemuan keduanya menentukan posisi di papan atas klasemen. 

Namun, menurunnya performa kedua tim dalam satu dekade terakhir membuat pamor Derby Milan menurun. Derby Milan kini kalah pamor dibandingkan dengan Derby Manchester atau Derby Madrid yang baru naik reputasinya beberapa musim belakangan. 

Akan tetapi, masa-masa suram itu sepertinya bakal segera berakhir. Baik AC Milan maupun Inter Milan kini sama-sama berbenah untuk menapaki jalan kebangkitan. 

Sejarah Panjang Derby Milan

Derby Milan atau bisa dikenal dengan Derby della Madonnina dipandang sebagai salah satu pertandingan derby terbesar di Italia dan dunia. 

Derby ini sudah dimulai pada tahun 1908, tahun di mana Inter Milan berdiri dan menjadi penantang AC Milan. Walau sudah eksis sejak awal abad 20, namun pamor Derby Milan meningkat di dekade 60-an. 

Saat itu kedua tim sama-sama berstatus sebagai tim raksasa. Inter Milan menjalani masa kejayaan pertama mereka di Italia dan Eropa. 

Begitu juga dengan AC Milan yang mulai mentahbiskan diri sebagai juara baru di Eropa setelah sebelumnya meraih kesuksesan di dalam negeri. 

Pada dekade 60-an, Derby Milan dibumbui oleh rivalitas dua bintang besar Italia, yakni Sandro Mazzola (Inter) dan Gianni Rivera (Milan). Keduanya adalah pemain pilar dan dikenal sebagai salah satu bakat besar yang pernah dimiliki Italia. 

Setelah sempat meredup di dekade 70-an, Derby Milan kembali menggeliat pada akhir dekade 80-an sampai pertengahan 2000-an.

Pada kurun waktu tersebut, baik AC milan maupun Inter Milan sama-sama dihuni pemain-pemain bintang legendaris. 

AC Milan menjadi raksasa Eropa pada akhir tahun 80-an hingga pertengahan 90-an di mana mereka dijuluki The Dream Team. Pemain-pemain besar dunia macam Marco van Basten, Ruud Gullit, Frank Rijkaard, Zvonimir Boban, sampai Paolo Maldini, ada di sana. 

Walau secara prestasi tak segemilang AC Milan, dalam kurun waktu tersebut Inter juga memiliki banyak bintang-bintang dunia. Sebut saja trio Jerman: Lothar Matthäus, Andreas Brehme, dan Jurgen Klinsmann. 

Lalu, menjelang akhir 90-an sampai awal 2000-an, Inter memiliki Ronaldo, Alvaro Revoba, serta Christian Vieri. 

Fans kedua tim tentunya masih ingat pada sebuah derby yang terjadi tahun 2003. Saat itu kedua tim untuk pertama kalinya bertemu di semifinal Liga Champions. 

Dalam laga yang berlangsung sengit dan ketat itu, AC Milan yang dihuni oleh Andriy Shevchenko, Andrea Pirlo, Paolo Maldini, Seedorf, Nesta serta Rui Costa, akhirnya lolos dengan keunggulan gol tandang. 

Kejatuhan Derby Milan

Jatuhnya pamor Derby milan bisa dilacak pada musim 2011-2012. Saat itu Inter Milan mengalami penurunan prestasi hingga harus finis di posisi keenam. 

Sementara rivalnya, AC Milan, masih sanggup bersaing di jalur juara bersama Juventus. Namun, pada akhir musim tersebut, terjadi revolusi besar-besaran di tubuh I Rossoneri di mana deretan bintang-bintang mereka pensiun dan hijrah ke klub lain. 

Selepas itu, baik Milan maupun Inter tertatih-tatih di Serie A dan Eropa. Sejak saat itu kedua tim tak pernah menyentuh posisi tiga besar. 

Di Eropa, baik Milan maupun Inter kehilangan tempat di Liga Champions. Bintang-bintang besar dunia pun absen memperkuat kedua tim. 

© Twitter@inter_en
AC Milan vs Inter Milan. Copyright: Twitter@inter_enAC Milan vs Inter Milan.

Masalah finansial yang membelit kedua tim menjadi alasan utama. Pergantian estafet kepemilikan dari pemilik lama, Massimo Moratti, mengakibatkan ketidakstabilan kepada performa Nerazzurri.  

Begitu juga dengan AC Milan yang tertatih-tatih di akhir era Berlusconi. Gonta-ganti kepemilikan menyebabkan ketidakstabilan pada tim. 

Bangkitnya Derby della Madonnina

Fans AC Milan dan Inter Milan boleh berbagia hati. Pasalnya, pada musim panas ini kedua tim menunjukkan sinyal kebangkitan yang positif. 

Terutama di kubu Inter di mana mereka melakukan reformasi besar-besaran mulai dari skuat dan pelatih. Kedatangan pelatih sekaliber Antonio Conte diyakini bakal mengembalikan kejayaan Inter. 

Pada musim panas ini Inter juga berbelanja pemain-pemain bagus seperti Nicolo Barella, Diego Godin, Stefano Sensi, dan tentu saja Romelu Lukaku

Sedangkan di kubu Milan, perubahan besar juga terjadi. Perubahan merambah pada jajaran direksi di mana Paolo Maldini dan Zvonimir Boban masuk dalam manajemen. 

Milan juga telah menperkerjakan salah satu pelatih potensial di Italia saat ini, Marco Giampaolo. 

Dengan sokongan dana dari Elliott Management, Milan telah berbelanja pemain-pemain potensial seperti Ismael Bennacer, Rafael Leao, Leo Duarte, sampai Theo Hernandez. Satu nama besar juga diyakini bakal merapat ke San Siro dalam waktu dekat ini. 

Para pemain baru ini bergabung dengan bintang-bintang muda seperti Krzysztof Piatek, Lucas Paqueta, Hakan Calhanoglu sampai Franck Kessie. 

Berbeda seperti saat dipegang Yonghong Li, pilihan rekrutan pemain Milan kali ini diyakini tepat dan dapat memberikan dampak besar terhadap terdongkraknya prestasi Rossoneri. 

Maka, siap-siap saja Anda menjadi saksi dari kebangkitan salah satu derby paling panas dan legendaris di Eropa ini. 

Anda bisa menyaksikan laga derby pertama musim ini pada 22 September 2019 di mana AC Milan bakal bertindak sebagai tim tuan rumah terlebih dahulu.