In-depth

Plus dan Minus Adrian, Kiper Liverpool Pengganti Alisson Becker di Piala Super Eropa 2019

Selasa, 13 Agustus 2019 13:40 WIB
Editor: Juni Adi
© eurosport.com
Adrian kiper Liverpool. Copyright: © eurosport.com
Adrian kiper Liverpool.

INDOSPORT.COM - Duel seru akan tersaji tengah pekan ini, lantaran akan ada bentrok dua penguasa Eropa, yakni Liverpool vs Chelsea pada Kamis (15/08/19) dini hari WIB dalam tajuk Piala Super Eropa 2019 di Stadion BJK Vodafone Park, Istanbul, Turki.

Liverpool merupakan jawara Liga Champions musim 2018/19 lalu, setelah mengalahkan Tottenham Hotspur di final dengan skor 2-0 di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid pada 01 Juni 2019 lalu.

Sedangkan Chelsea, merupakan pemenang kasta keduanya, Liga Europa setelah menang atas Arsenal dengan skor 4-1 di final yang berlangsung di Stadion Olimpiade, Baku, Azerbaijan pada 29 Mei 2019 kemarin.

Namun, jelang laga tersebut, Liverpool diterpa nasib buruk. Salah satu kiper andalannya, Alisson Becker dipastikan absen karena cedera dan harus menepi dalam beberapa pekan ke depan. 

Bintang asal Brasil itu mengalami masalah pada betisnya, saat memperkuat Liverpool melawan Norwich City di laga perdana Liga Primer Inggris, Sabtu (10/08/19) lalu di Stadion Anfield. 

© eurosport.com
Alisson Becker tampak kesakitan pada laga melawan Norwich City. Copyright: eurosport.comAlisson Becker tampak kesakitan pada laga melawan Norwich City.

Alisson ditarik keluar pada menit ke-39 sebelum digantikan oleh kiper kedua, Adrian San Miguel. Meski kehilangan penjaga gawang utamanya, The Reds tetap tampil trengginas dan memenangkan laga dengan skor 4-1.

Penampilan Adrian selama 51 menit di laga debut yang tidak diduga-duga itu pun mendapat banyak pujian, dari para penggawa Liverpool.

"Ia tampil sangat bagus melawan Norwich, di mana mungkin pada awalnya ia tidak kepikiran akan tampil. Seluruh anggota skuat ini (Liverpool) tak ada yang meragukan kemampuannya, kami semua percaya padanya dan pengalamannya," kata bek Liverpool, Virgil van Dijk usai laga seperti dilansir dari ESPN.

Adrian sendiri merupakan penggawa baru di bawah mistar gawang Liverpool, setelah direkrut pada musim panas lalu dari West Ham dengan status bebas transfer atau gratis.

Pemain berusia 32 tahun itu diplot sebagai pengganti Simon Mignolet yang dilepas ke Club Brugge. Meski sadar dirinya akan menjadi cadangan mati Alisson, keputusan Adrian berlabuh di Liverpool tidak disesalinya.

"Saya sangat ambisius. Datang ke sini untuk memenangkan segalanya, berusaha menekan Ali (Alisson) sejak menit pertama dan membuat kami lebih baik," kata Adrian di situs resmi klub.

"Jelas saya menginginkan gelar. Saya datang ke sini untuk bersaing di semua kompetisi. Kami punya banyak laga kompetitif ke depan, kami akan bersaing untuk itu dan berusaha mendapatkannya," ungkapnya.

Kini, dengan situasi cederanya Alisson Becker, Adrian berpeluang tampil lebih lama lagi dan merebut hati Klopp untuk sering-sering dimainkan. Kesempatan itu dimulai dari ajang Piala Super Eropa.

Namun, apakah tepat mengandalkan Adrian sebagai kiper utama? Berikut ulasan plus minus sang pemain:

Plus

Merekrut Adrian San Miguel merupakan pilihan tepat bagi Liverpool sebagai kiper cadangan. Sebab, dirinya mempunyai kualitas yang tidak buruk-buruk amat. Hal itu sudah ia buktikan kala memperkuat West Ham United.

Enam musim memperkuat The Hammers, ia telah bermain sebanyak 150 laga di semua kompetisi dan mencatatkan 43 cleansheet serta telah kebobolan 215 gol.  

"Kemampuan terbesar Adrian adalah kemampuannya menghentikan tembakan lawan. Ia melakukan beberapa penyelamatan luar biasa selama di West Ham dan sangat menghibur melihatnya di bawah mistar gawang," kata salah seorang fan West Ham, Dan Lawless kepada This Is Anfield.

© West Ham United
Penjaga gawang yang pernah bersinar di Liga Primer Inggris Copyright: West Ham UnitedPenjaga gawang yang pernah bersinar di Liga Primer Inggris

Apa yang dikatakan Dan Lawless bukan tanpa alasan. Sebab, Adrian merupakan salah satu kiper dengan total penyelamatan cukup banyak di Liga Primer Inggris, bahkan statistiknya mengalahkan kiper Real Madrid saat ini, Thibaut Courtois dan legenda Manchester United, Edwin van Der Sar.

Dalam periode musim 2013-2017 membela West Ham, ia telah melakukan 438 saves menurut data dari laman resmi Premier League.

Unggul dari Courtois yang mencatatkan 285 saves di periode 2014-2018 bersama Chelsea, dan Van Der Sar yang mencatatkan 359 saves bersama Man United di periode 2005-2011.

Selain karena reflek istimewa yang dimilikinya, Adrian juga tidak akan membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi karena ia telah lama berkarier di Inggris.

"Ia sudah melalui banyak hal di Liga Premier Inggris. Jika memang jadi starter untuk beberapa laga ke depan, saya yakin ia akan baik-baik saja bila melakukan hal yang biasa ia lakukan," ucap van Dijk. 

Minus

Sayangnya, Adrian San Miguel bukanlah sosok yang sempurna. Ia mempunyai kekurangan yang cukup fatal yaitu kerap salah perhitungan dan ceroboh dalam mengambil keputusan sebagai seorang kiper.

Beberapa blunder yang sering dilakukannya selama di West Ham adalah menghalau bola dengan satu tangan, padahal situasinya sangat memungkinkan untuk ditangkap. Dia juga ceroboh mengambil keputusan meninggalkan gawang untuk berduel menutup ruang tembak lawan.

Maka, tak heran jika statistik gawang Adrian lebih banyak kebobolannya ketimbang cleansheet, termasuk kegagalan menjaga keperawanan gawangnya di laga debut bersama Liverpool melawan Norwich City di pekan perdana Liga Primer Inggris.

Selain itu, Adrian juga tidak pandai menjadi pahlawan dalam sesi adu penalti, yang mungkin saja itu bisa terjadi di Piala Super Eropa melawan Chelsea nanti

Selama berkarier di Liga Primer Inggris bersama West Ham, Adrian baru bisa melakukan penyelamatan dari tendangan penalti sebanyak lima kali.

Jauh lebih bagus dari Simon Mignolet yang dilepas oleh Liverpool, dengan catatan penyelamatan penalti sebanyak 8 kali selama berkarier di Liga Primer Inggris bersama Sunderland dan Liverpool.