In-depth

Bedah Strategi AC Milan bila Kedatangan Angel Correa dan Luka Modric

Sabtu, 17 Agustus 2019 15:20 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Klub sepak bola Serie A Italia, AC Milan, belum menunjukkan tanda-tanda untuk berhenti mencari pemain di bursa transfer. 

Uang sebanyak 85 juta euro telah dikeluarkan Milan untuk mendatangkan lima pemain, yakni Theo Hernandez, Ismael Bennacer, Rade Krunic, Rafael Leao, dan Leo Duarte. 

Memasuki pertengahan Agustus ini Milan dikabarkan terus mengejar bomber Atletico Madrid, Angel Correa. 

AC Milan kabarnya menyiapkan formula baru untuk membawa pemain 24 tahun itu ke San Siro. 

Dilaporkan Football Italia, AC Milan tetap pada pendiriannya dengan angka penawaran 38 juta euro plus bonus. Namun, Milan akan menawarkan Atletico berupa pembagian 30 persen dari biaya penjualannya ke klub lain. 

Selain Correa, Milan juga masih santer dihubungkan dengan bintang Real Madrid, Luka Modric. Pemain asal Kroasia itu terus menunjukkan sinyal-sinyal bakal meninggalkan Spanyol. 

Modric dan Correa memang telah lama menjadi target AC Milan di bursa transfer musim panas ini. Jika mereka berdua jadi bergabung, kira-kira akan bagaimana wajah Milan di bawah Giampaolo nanti? Berikut ini kami buat ulasannya untuk Anda. 

Dinamis di Lini Depan

Angel Correa dikenal sebagai pemain yang biasa berada di posisi sayap, tepatnya di posisi sayap kanan. Kecepatan, kemampuan dribel, serta akurasi umpan menjadi senjata andalan Correa. 

Walau begitu, ia bukanlah tipe pemain yang sering mencetak gol. Di Atletico, ia lebih sering berperan sebagai perusak pertahanan lawan dan pemberi assist

Terbukti dari statistiknya di musim 2018/19. Dari 31 laga di LaLiga, Correa mencetak empat gol dan delapan assist. 

Walau jumlah golnya sedikit, ia tetap masuk ke dalam tim utama Atletico Madrid. Total, musim lalu ia main sebanyak 47 kali dan mencetak 8 gol serta 11 assist

Correa memang lebih sering main di flank, tapi bukan berarti ia tak bisa ditempatkan di posisi lain. Pada musim lalu ia 13 kali dimainkan sebagai second striker. Di posisi ini ia sanggup mencetak empat gol dan enam assist. Angka yang cukup impresif. 

Jika ia masuk skema Marco Giampaolo, maka posisi second strikerlah yang cocok untuk Angel Correa. Ia bisa menjadi rekan duet ideal untuk Piatek. 

Correa memiliki kemampuan dribel yang bagus, pengirim assist andal, dan terkadang memecah kebuntuan dengan golnya. 

Atau, jika Giampaolo mau bereksperimen, Correa juga bisa ditarik lebih ke belakang menjadi gelandang kanan. Ia bisa diberikan kebebasan untuk maju ke depan membantu Davide Calabria.

Davide Calabria sendiri memiliki kelemahan dalam duel satu lawan satu. Correa bisa membantu menghidupkan sektor sayap kanan jika ditempatkan dengan benar. 

Jangkar Kelas Dunia

Di masa lalu AC Milan pernah memiliki pemain sekaliber Andrea Pirlo. Dalam posisi 4-3-1-2 atau 4-3-2-1 ala Carlo Ancelotti, Andrea Pirlo ditempatkan di posisi tengah sebagai gelandang bertahan yang menghubungkan sektor pertahanan dengan lini depan. 

Pirlo pun sukses menjalankan perannya dengan baik. Main 401 laga untuk Milan ia menyumbang 41 gol dan 46 assist. Bersama Pirlo, Milan merebut dua trofi Liga Champions dan dua kali scudetto. 

Selepas kepergiannya, Milan tak lagi punya pengganti yang sepadan. Montolivo yang digadang-gadang bisa menjadi pengganti Pirlo ternyata masih belum cukup. 

Kedatangan Luka Modric jelas bisa menjadi jawaban atas hal ini. Luka Modric kurang lebih memiliki posisi bermain yang sama dengan Pirlo.

Walau sedikit lebih maju ke depan, namun Modric tetap jadi jantung di lapangan tengah yang mengatur tempo permainan serta alur serangan. 

Dengan kejeniusannya, Real Madrid dibawa ke puncak kesuksesan dalam tiga musim belakangan. Hal yang sama pun diyakini bisa dilakukannya di AC Milan. 

Pengalaman serta kecocokan dengan gaya bermain 4-3-1-2 ala Giampaolo dan Ancelotti, bisa menjadi simbiosis mutualisme bagi AC Milan maupun dirinya.