In-depth

Neymar Bersama Candu yang Merusak Sepak Bola dan Barcelona

Rabu, 28 Agustus 2019 20:16 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Lanjar Wiratri
© Aurelien Meunier - PSG/PSG via Getty Images/INDOSPORT
Neymar PSG dan Barcelona Copyright: © Aurelien Meunier - PSG/PSG via Getty Images/INDOSPORT
Neymar PSG dan Barcelona

INDOSPORT. COM - Barcelona mungkin akan sangat bangga bisa memulangkan pemain kelas dunia seperti Neymar. Namun kalau mau ditelaah, Blaugrana sebenarnya bisa lebih baik tanpa bintang Brasil tersebut.

Masa bursa transfer musim panas 2019, Barcelona tak henti-hentinya memburu pemain bintang. Teranyar, Barcelona sedang gencar berupaya untuk memulangkan Neymar dari Paris Saint-Germain (PSG).

Barcelona malah disebutkan sudah makin dekat mencapai kata sepakat dengan PSG. Bahkan, demi memuluskan proses transfer Neymar, Barcelona rela menjadikan Ousmane Dembele sebagai alat tukar.

"Belum ada kesepakatan. Kami masih bernegosiasi, kami sudah makin dekat untuk pulangkan Neymar," ujar Bordas dilansir laman berita Marca.

Bila mau diterka secara menyeluruh, transfer Neymar ke Barcelona ibarat teori gunung es. Pada permukaan, nama besar Neymar menjanjikan kemewahan, tapi di bagian dasar, eks pengggawa Santos itu bukan mustahil justru mendatangkan malapetaka.

Harga Fantastis Neymar

Mari membahas sektor yang lebih umum terlebih dahulu. Perekrutan Neymar diyakini bakal dihiasi oleh nominal uang yang sangat fantastis, dan itu beresiko merusak pasar bursa transfer.

Berdasarkan data dari situs Transfermarkt, Neymar yang pada tahun 2017 lalu dibeli PSG dengan banderol termahal dunia, 222 juta euro (Rp 3,5 triliun), kini harganya berada di kisaran angka 180 juta euro atau setara Rp 2,8 triliun. 

Jika nominal tersebut dipenuhi Barcelona, Neymar akan kembali menjadi pemain termahal di dunia bersama Kylian Mbappe, yang turut mencatatkan angka serupa saat pindah dari AS Monaco ke PSG.

Padahal secara umur, Neymar kini sudah menginjak usia 27 tahun, yang mana bukan lagi komoditi panas untuk investasi panjang. Bayangkan jika suatu saat nanti ada klub yang ingin membeli Mbappe, masih berusia 20 tahun dan pernah meraih trofi Piala Dunia, harganya pasti jauh melebih Neymar.

Potensi Neymar merusak pasar bursa transfer, juga sudah dikemukakan oleh eks direktur Barcelona, Toni Frexia. Ia pun berharap agar transfer Neymar kembali ke Barcelona tak terwujud, sebab nantinya bisa mengancam stabilitas finansial.

"Apa yang kami lakukan bisa membahayakan proyek-proyek olahraga dan stabilitas finansial. Saya tidak terlalu mengerti apa yang dipertaruhkan, tetapi seharusnya Barcelona tak tertarik akan hal ini," ujar Frexia dilansir laman berita olahraga Marca.

"Jujur saja saya terkejut sekaligus bingung dengan apa yang terjadi. Saya berharap ini semua hanyalah kebohongan belaka," tutupnya.

Keharmonisan Tim

Malapetaka yang mungkin secara khusus bakal mendera Barcelona, adalah terkait keharmonisan tim. Semua sudah tahu, Barcelona punya bintang utama dalam diri Lionel Messi, dan jika tak tertangani dengan baik, Neymar malah bakal merusak suasana ruang ganti.

Ya, walau pernah bekerja sama dengan Messi, Neymar tetap punya ego kebintangan sendiri. Apalagi, Neymar memiliki rekam jejak buruk soal menahan ego kebintangannya.

Saat awal-awal membela PSG, Neymar terlibat konflik dengan rekan setimnya yang juga berlabel bintang, Edinson Cavani. Neymar dan Cavani sempat cekcok dan berebut jatah eksekutor penalti.

Kondisi bisa makin parah jika menengok komposisi lini depan Barcelona saat ini. Di luar nama Messi, sosok Neymar harus bisa pula menahan ego kebintangannya untuk dua bomber top lain, Antoine Griezmann dan Luis Suarez.

Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap kemampuan individunya yang memukau, Neymar memang punya masalah soal etika dalam bersikap. Menyerang penonton ketika kalah dalam laga final Piala Prancis musim lalu, hingga terjerat kasus pemerkosaan, jadi bukti nyata sifat bengal Neymar.

Namun, semuanya kembali lagi pada keputusan manajemen Barcelona. Apakah Blaugrana siap menanggung segala potensi buruk jika ke depannya jadi memulangkan Neymar