In-depth

Suporter Rusuh Sepak Bola Indonesia Tak Bisa Maju, Kata Siapa?

Jumat, 6 September 2019 16:54 WIB
Editor: Matheus Elmerio Giovanni
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Para pendukung Timnas Indonesia bersorak memberikan dukungan kepada Beto cs, Kamis (05/09/2019). Foto: Herry Ibrahim/INDOSPORT Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Para pendukung Timnas Indonesia bersorak memberikan dukungan kepada Beto cs, Kamis (05/09/2019). Foto: Herry Ibrahim/INDOSPORT

INDOSPORT.COM - 'Suporter rusuh sepak bola Indonesia tidak akan maju', ungkapan itu bakal sering kita dengar usai insiden yang terjadi di laga Timnas Indonesia vs Malaysia, Kamis (05/09/19) kemarin malam.

Timnas Indonesia vs Malaysia bertemu di laga perdana Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia yang dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.

Pertandingan berjalan dengan ketat, di mana Timnas Indonesia berhasil unggul 2-1 saat babak pertama berakhir. Dua gol dari Beto Goncalves berhasil membawa Skuat Garuda unggul, dengan hanya kebobolan satu gol.

Tapi babak dua Timnas Indonesia terlihat kesulitan mengeluarkan penampilan terbaiknya dan harus kalah 2-3. Sebelum laga berakhir, ada insiden yang tidak mengenakkan dari sekelompok suporter di tribun.

Terdapat insiden memilukan di mana seorang suporter yang menjadi korban. Dari laporan pandangan mata yang dihimpun INDOSPORT di stadion, seorang terduga suporter Malaysia terlihat mesti ditandu oleh pihak medis.

Tidak hanya itu, smoke bomb juga menyala di salah satu tribun SUGBK. Di mana kondisi jadi penuh dengan asap dan itu merupakan hal yang dilarang oleh FIFA.

Dengan insiden yang terjadi pada pertandingan kemarin malam, citra Indonesia di mata sepak bola dunia diyakini kembali tercoreng. Dan tentunya akan sering kita dengar ungkapan menghakimi seperti judul artikel ini.

"Suporter rusuh sepak bola Indonesia tak akan maju, jangan harap Timnas Indonesia main di Piala Dunia jika masih begini," ucapan-ucapan semacam ini tentu akan banyak didengar oleh para pecinta sepak bola di Tanah Air.

Kerusuhan Suporter Sepak Bola Indonesia

© Fitra Herdian/INDOSPORT
Lemparan botol di Pertandingan Persebaya vs Arema FC Copyright: Fitra Herdian/INDOSPORTLemparan botol di Pertandingan Persebaya vs Arema FC

Apalagi jika melihat dalam beberapa tahun terakhir perilaku suporter sepak bola Indonesia yang di level klub. Bahkan dalam sepekan terakhir ini, juga terjadi kerusuhan yang melibatkan suporter Persik Kediri vs PSIM Yogyakarta.

Pertandingan lanjutan Liga 2 2019 zona Timur yang berlangsung di Stadion Brawijaya, Kediri, Senin (02/09/19) itu dimeriahkan dengan bentrokan kedua kubu suporter.

Bahkan yang lebih mirisnya lagi, kerusuhan suporter sudah terjadi sejak laga pembuka Liga 1 2019 antara PSS Sleman vs Arema FC. Oknum suporter PSS Sleman yang ada di tribun terlibat adu lemparan keramik dengan suporter Arema FC.

Bahkan jika ditarik jauh ke belakang pada pertengahan tahun 2018 lalu, lebih nahasnya lagi tingkah laku buruk oknum suporter mengakibatkan tewasnya Jakmania di sekitar Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).

Memang banyak yang menyayangkan kerusuhan suporter kerap mewarnai sejumlah pertandingan di Liga Indonesia, baik itu Liga 1 atau Liga 2. Apalagi jika sampai membuat nyawa suporter melayang.

Tapi tetap saja, pendapat yang mengatakan 'Suporter rusuh sepak bola Indonesia tak bisa maju' masih dirasa kurang tepat. Kenapa begitu?