In-depth

Masalah Manchester United Sudah Kronis Sejak Sebelum Liga Dimulai

Senin, 7 Oktober 2019 16:35 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Michael Regan/Getty Images
Marcus Rashford (kiri) dan Paul Pogba, dua bintang Manchester United Copyright: © Michael Regan/Getty Images
Marcus Rashford (kiri) dan Paul Pogba, dua bintang Manchester United
Masalah Manchester United Sudah Pelik Sebelum Liga Dimulai

2 Masalah Paul Pogba

Paul Pogba jelas berkontribusi pada buruknya performa Manchester United. Mengapa? karena ia memiliki peran besar dalam permainan Setan Merah. 

Jika Poga bagus. maka Man United bagus. Sebaliknya, jika tampil buruk, maka Man United juga ikutan buruk. 

Musim lalu Pogba jadi penyelamat Man United dengan membuat 13 gol dan 9 assist. Bintang Timnas Prancis itu jadi pemain terbaik klub musim lalu. 

Namun, menjelang musim 2019/20, ada dua masalah yang menggelayuti Pogba. Pertama, kondisi Pogba yang tidak kunjung bugar. 

Sejak awal musim lalu, ia sebetulnya sudah menunjukkan tanda-tanda itu. Paul Pogba setidaknya dua kali mengalami cedera. Bahkan saat ditumbangkan Newcastle kemarin, ia juga tak dimainkan karena kembali cedera. 

Masalah kedua yang ada pada Pogba adalah hatinya yang sudah tidak lagi di Man United. Bukan rahasia lagi jika pada musim panas lalu ia berhasrat meninggalkan Old Trafford untuk menuju Real Madrid atau pun Barcelona. 

Kondisi-kondisi ini jelas mempengaruhi penampilan Pogba di lapangan. Jika pemain terbaiknya tampil buruk, jangan harap performa Manchester United ikut terkerek. 

Pemanfaatan Set Piece yang Buruk

Man United adalah salah satu tim dengan reputasi memanfaatkan peluang dari set-piece yang buruk sebelum liga dimulai.

Semenjak Solskjaer mengambil alih, Setan Merah cuma mengoleksi satu assist dari set-piece. Hal seperti ini terjadi karena tidak adanya sosok pemain yang bisa melakukan set-piece dengan baik di Man United. 

Solskjaer perlu melihat persoalan ini dengan serius. Sebaiknya pelatih asal Norwegia itu memberikan porsi latihan kondisi set-piece lebih sering, baik itu bagi penendang, maupun pemain yang diberi umpan. 

Coba tengok Liverpool. Gol situasi bola mati The Reds di Liga Inggris sejak awal musim 2018/19 lalu mencapai 34 gol. Tak heran mereka mampu ada di jalur persaingan juara.