In-depth

Analisis Taktik AC Milan vs SPAL: Pioli Akhirnya Menang, tapi Masih Kurang

Jumat, 1 November 2019 10:27 WIB
Editor: Matheus Elmerio Giovanni
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Analisis taktik pertandingan Serie A Italia antara AC Milan vs SPAL yang berakhir dengan kemenangan pertama untuk Stefano Pioli, Jumat (01/11/19) dini hari tadi.

Pertandingan AC Milan vs SPAL berjalan di Stadion San Siro, Italia, Ini merupakan lanjutan pertandingan pekan ke-10 dan begitu menentukan bagi kedua tim.

Sejak awal laga, AC Milan langsung melancarkan serangan dari berbagai sisi. Akan tetapi, upaya anak-anak asuh Stefano Pioli belum membuahkan hasil.

Hingga akhir babak pertama tak ada gol tambahan yang dikemas oleh AC Milan maupun SPAL. Tentu kedua pelatih bakal menerapkan strategi lain di babak kedua.

Pasca rehat, AC Milan coba untuk kembali mengontrol jalannya pertandingan. Operan satu-dua hingga berujung terobosan masih bisa dimentahkan lawan.

Publik San Siro baru bisa berteriak ketika Suso berhasil menjadi algojo tendangan bebas pada menit ke-63. Tendangannya tak bisa dijangkau kiper lawan.

Hingga akhir pertandingan tak ada gol tambahan dari kedua kesebelasan. Sehingga dengan kemenangan tipis ini, AC Milan berhak mendulang tiga poin.

Kemenangan ini pun menjadi yang pertama untuk era kepelatihan Stefano Pioli di AC Milan. Selain itu mereka juga naik ke peringkat ke-10 dengan mengoleksi 13 poin.

Lantas seperti apa penampilan yang ditunjukkan oleh AC Milan yang baru saja raih kemenangan perdana Pioli sebagai pelatih anyar mereka? Berikut INDOSPORT akan bahas lebih jauh.

Masih dengan Formasi 4-3-3

 
© Marco Luzzani/GettyImages
Stefano Pioli, pelatih AC Milan Copyright: Marco Luzzani/GettyImagesStefano Pioli, pelatih AC Milan

Dalam laga yang berakhir kemenangan pertama untuk Pioli di AC Milan, pelatih berusia 54 tahun itu tetap dengan formasi awal yang dipakai dalam dua laga perdananya, yaitu formasi 4-3-3.

Agak berbeda tapi di setiap lini, di mana pada barisan pertahanan ada Leo Duarte yang dipasang sebagai starter. Leo Duarte baru dua kali sebagai starter sejak pindah di bursa transfer musim panas 2019 kemarin.

Penampilan Duarte terbilang bagus dalam kemenangan AC Milan ini, dengan rating 7,2 menurut whoscored. Dia melepaskan sebanyak 2 tendangan, 87% akurasi sukses, sekali dribel sukses, menang duel udara sekali dan tekel sukses sekali.

Di lini tengah juga, Pioli kembali memberikan kesempatan Ismael Bennacer sebagai starter, setelah di laga menghadapi AS Roma datang dari bangku cadangan dan dua laga sebelumnya tak bermain.

Krzystof Piatek juga kembali dipasang sebagai striker sejak menit pertama, di mana pada 4 laga sebelumnya bermain sebagai pemain pengganti.

Ketiga pemain di tiga lini berbeda itu cukup tampil apik. Rating di atas 7.0 untuk Bennacer dan Duarte, sementara Piatek juga berhasil memiliki rating 6.9 menurut whoscored.

Kurang Efisien dan Efektif

© Twitter/@SempreMilanCom
Krzysztof Piatek dihadang dua pemain lawan pada laga AC Milan vs SPAL di Serie A 2019-2020, Jumat (01-11-19). Copyright: Twitter/@SempreMilanComKrzysztof Piatek dihadang dua pemain lawan pada laga AC Milan vs SPAL di Serie A 2019-2020, Jumat (01-11-19).

Meski ketiga pemain yang jarang bermain mulai diberikan kesempatan sebagai starter, ternyata permainan AC Milan di bawah kepelatihan Pioli masih kurang efisien dan efektif.

Kita lihat terlebih dulu dari statistik akhir pertandingan, dengan AC Milan berhasil melepaskan 16 tendangan ke pertahanan SPAL. Tapi dari 16, hanya 5 tendangan yang shots on target, ini memprihatinkan.

Hanya sukses mengarahkan tendangan tepat ke gawang SPAL sebanyak 5 kali dari 16 kesempatan cukup menjelaskan bahwa AC Milan masih kurang efisien dan efektif, atau bahkan finishing mereka masih buruk.

Kita lihat juga total 10 tendangan yang dilepaskan oleh lawan AC Milan dini hari tadi. Dari 10 tendangan, SPAL berhasil mencatat 5 tendangan dari set pieces yang berarti AC Milan terlalu banyak buat kesalahan yang berujung freekick di area kotak penalti.

Untuk sebuah tim yang sedang ingin bangkit, kesalahan-kesalahan yang berujung freekick di area kotak penalti tentu harus dikurangi. Karena freekick bisa menjadi salah satu alasan mereka gagal mendulang tiga poin.

Belum Semua Pemain Tampil Bagus

© Twitter/@acmilan
Suso menjadi algojo tendangan bebas yang berujung gol pada laga AC Milan vs SPAL di Serie A 2019/2020, Jumat (01/11/19). Copyright: Twitter/@acmilanSuso menjadi algojo tendangan bebas yang berujung gol pada laga AC Milan vs SPAL di Serie A 2019/2020, Jumat (01/11/19).

Yang terakhir dan masih harus jadi catatan untuk AC Milan adalah belum semua pemain mereka tampil bagus di pertandingan menghadapi SPAL dini hari tadi.

Ya, yang paling menonjol bahkan Lucas Paqueta yang tak mencetak gol. Lucas Paqueta memiliki nilai tertinggi yakni 7,71 menurut whoscored dengan melepaskan 6 tendangan ke arah pertahanan SPAL, 2 shots on target, 3 shots off target dan 1 shot diblok lawan.

Selain Paqueta, yang mengejutkan adalah Bennacer yang kembali dipasang sebagai starter setelah sekian lama kurang dipercaya oleh AC Milan. Gelandang bertahan asal Aljazair itu punya rating 7,5, terbesar kedua dari semua pemain AC Milan dini hari tadi.

Mungkin hanya dua pemain itu yang paling menonjol dengan dibuktikan lewat rating penampilan mereka. Yang lain kurang bagus, bahkan Donnarumma saja yang tak kebobolan untuk pertama kali dalam 6 laga terakhir, rating hanya 6,8.

Piatek yang bertugas untuk menyelesaikan peluang-peluang yang didapat tentu sudah kita ketahui penampilannya dari catatan shot on target AC Milan. Ya, 6,9 untuk penampilan Piatek juga masih terlalu rendah.

Dengan hanya beberapa yang punya penampilan menonjol, ini menandakan bahwa kepelatihan Pioli belum bisa membuat semua pemain yang diturunkan AC Milan bermain bagus.

Untuk bisa bangkit, apalagi tiga laga selanjutnya sangat berat yakni menghadapi Lazio, Juventus dan Napoli, tentu penampilan bagus dan konsisten dari para pemain AC Milan sangat dibutuhkan oleh Stefano Pioli.