Bola Internasional

Termasuk Menang Telak, Ini 3 Kenangan Tak Terlupakan Timnas Indonesia atas Malaysia di Bukit Jalil

Sabtu, 16 November 2019 20:13 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Abdurrahman Ranala/INDOSPORT
Timnas Indonesia memiliki tiga kenangan tak terlupakan di Stadion Bukit Jalil, lokasi yang kembali dipakai menghadapi Malaysia di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Copyright: © Abdurrahman Ranala/INDOSPORT
Timnas Indonesia memiliki tiga kenangan tak terlupakan di Stadion Bukit Jalil, lokasi yang kembali dipakai menghadapi Malaysia di Kualifikasi Piala Dunia 2022.

INDOSPORT.COM - Timnas Indonesia memiliki tiga kenangan tak terlupakan di Stadion Bukit Jalil, lokasi yang dipakai kembali saat menghadapi Malaysia di Kualifikasi Piala Dunia 2022.

Timnas Indonesia akan kembali melanjutkan kiprahnya di Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022, melawan Malaysia, Selasa (19/11/19).

Bermain di kandang Malaysia, Stadion Bukit Jalil, pertandingan kelima di fase Grup itu tentu akan menjadi momen yang tak mudah buat Timnas Indonesia, yang belum sekalipun bisa meraih kemenangan.

Namun di luar itu, pertadingan di Stadion Bukit Jalil tetap bisa menghadirkan kenangan yang tak terlupakan. Jika nantinya Timnas Indonesia bisa mencuri kemenangan, sekaligus membalaskan dendam atas kekalahan di laga pertama, di Jakarta lalu.

Jika itu terjadi, maka kenangan Timnas Indonesia di Stadion Bukit Jalil akan semakin lengkap, setelah sempat mencatatkan sejumlah kenangan tak terlupakan pula.

Apa saja kenangan tersebut, berikut INDOSPORT merangkumkan tiga diantaranya.

Semifinal Piala AFF 2004

Timnas Indonesia memiliki kenangan tak terlupakan saat bisa membantai tuan rumah Malaysia di Stadion Bukit Jalil pada semifinal Piala AFF 2004.

Momen kemenangan itu sulit untuk dilupakan, sebab merupakan pertandingan yang penuh drama dan kenangan manis yang bahkan hingga kini belum bisa disamai lagi oleh Timnas Indonesia.

Saat itu Timnas Indonesia datang ke Stadion Bukit Jalil dengan modal kekalahan di leg pertama semifinal Piala AFF 2004, kala mereka harus menyerah 1-2 dari Malaysia.

Namun kekalahan itu justru menjadi pemantik semangat Boaz Solossa dan kawan-kawan di Stadion Bukit Jalil. Di mana tanpa ampun, tuan rumah Malaysia dibuat kalah telak 1-4.

Gol-gol Timnas Indonesia saat itu diciptakan oleh Kurniawan Dwi Yulianto, Charis Yulianto, Ilham Jaya Kesuma, dan Boaz Solossa. Meski sebenarnya sempat tertinggal lebih dahulu oleh gol Muhamad Khalid.

Final Piala AFF 2010

Enam tahun berselang, di leg pertama Final Piala AFF 2010, Indonesia kembali berhadapan melawan Malaysia di Stadion Bukit Jalil.

Datang di tengah kondisi dualisme yang menjerat sepak bola nasional kala itu, Timnas Indonesia datang dengan optimisme tinggi ke kandang Malaysia. Sebab dalam pertandingan fase grup, Timnas Indonesia bisa membantai Malaysia 5-1.

Namun jauh panggang dari api, kekalahan justru harus dirasakan Timnas Indonesia di Stadion Bukit Jalil. Menjadi sebuah kenangan yang terlupakan, sebab tuan rumah bisa mengalahkan Timnas Indonesia dengan skor yang juga telak 3-0.

Selain itu satu yang juga tak terlupakan kala itu, kekalahan Timnas Indonesia juga sempat diwarnai oleh diberhentikannya pertandingan akibat ulah suporter tuan rumah menyorotkan laser hijau ke penggawa Tim Garuda.

Fase Grup Piala AFF 2012

Di Piala AFF 2012, lagi-lagi kenangan tak mengenakkan harus dirasakan Timnas Indonesia kala bermain di Stadion Bukit Jalil melawan Malaysia. Kala itu masih di fase grup, Timnas Indonesia harus menyerah dari Malaysia dengan skor 2-0.

Menjadi sebuah kenangan yang tak terlupakan, sebab dengan kekalahan tersebut Timnas Indonesia dipastikan harus tersingkir dari Piala AFF saat masih di fase grup. Sebuah pengalaman yang langka buat Timnas Indonesia di kompetisi sepak bola antar negara-negara di Asia Tenggara itu.

Sebelum di Piala AFF 2012 itu, tercatat hanya dua kali Timnas Indonesia harus tersingkir sejak fase grup. Yaitu di tahun 1996 kala masih bernama Piala Tiger dan di Piala AFF 2007.

Kekalahan itu menjadi manyakitkan, karena Timnas Indonesia sebenarnya tinggal membutuhkan hasil seri saja untuk bisa lolos ke semifinal. Sekaligus membuat Malaysia tersingkir di depan publik Stadion Bukit Jalil saat itu.