Liga Italia

Chris Smalling dan Kebangkitannya di Serie A Italia

Rabu, 27 November 2019 19:29 WIB
Penulis: Bayu Wira Handyan | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Tullio Puglia - UEFA/UEFA via Getty Images)
Smalling bangkit bersama AS Roma di Serie A Liga Italia, setelah dianggap menurun di Liga Inggris bersama Manchester United. Copyright: © Tullio Puglia - UEFA/UEFA via Getty Images)
Smalling bangkit bersama AS Roma di Serie A Liga Italia, setelah dianggap menurun di Liga Inggris bersama Manchester United.

INDOSPORT.COM – Pada bursa transfer musim panas yang lalu, beberapa pemain Manchester United ‘dibuang’ ke Serie A Liga Italia. Serie A Liga Italia secara tiba-tiba kemudian menjelma menjad ladang pembuangan pemain-pemain dari Manchester United.

Tercatat ada Alexis Sanchez dan Romelu Lukaku yang dipaksa hijrah ke Inter Milan. Ada juga Matteo Darmian yang terpaksa harus turun kasta dan berlabuh ke Parma.

Dan nama yang terakhir adalah salah satu nama yang akhir-akhir cukup fenomenal karena kepindahannya ke AS Roma dianggap akan menjadi kegagalan berikutnya. Dia adalah: Chris Smalling.

Karir Smalling di United tampaknya sudah habis sebelum dirinya menemukan jalan terangnya kembali saat dia memutuskan untuk membela AS Roma musim ini dengan status pinjaman.

Bahkan, beberapa suporter The Red Devil menjulukinya sebagai Smalldini. Sebuah julukan yang tadinya merupakan ejekan karena performanya dianggap tidak memenuhi harapan dan masih jauh dari standar para bek yang dulunya sempat bermarkas di Old Trafford.

Namun julukan tersebut seakan menjadi doa yang akhirnya dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Bersama Roma, Smalling menjelma menjadi salah satu bek cemerlang di Serie A Liga Italia.

Dilansir dari laman whoscored.com, rataaan rating yang berhasil didapatkan oleh Smalling dalam 9 penampilannya di Serie A Liga Italia adalah 7,53. Dari statistik tersebut, terlihat bagaimana konsistensi pemain berusia 30 tahun ini.

Hasilnya, banyak suporter Roma yang menganggap jika pemain kelahiran Inggris ini sudah cukup untuk menggantikan Kostas Manolas yang memutuskan untuk hirah ke Napoli.

Bek tengah yang dibeli oleh United pada jaman Sir Alex Ferguson ini dikenal dengan kemampuannya dalam duel udara dan keberaniannya dalam berduel dengan lawan tandingnya di lapangan.

Kekuatannya dalam duel udara tersebut terbukti dalam laga lanjutan Serie A Liga Italia Brescia vs AS Roma yang berakhir dengan skor 0-3. Dalam laga tersebut Smalling berhasil mencetak 1 gol dari sundulan kepala dan sukses memberikan 1 umpan yang juga berasal dari sundulan kepala dan berhasil dikonversi menjadi gol oleh Edin Dzeko.

Dulu, Smalling digadang-gadang akan menjadi salah satu bek masa depan United. Didatangkan dari Fulham tahun 2010 lalu, dia dianggap tidak dapat menjadi apa yang Ferguson harapkan. Pada akhirnya dia hanya dipandang sebagai salah satu simbol kemunduran United pasca Ferguson memutuskan pensiun sebagai pelatih klub.

Dengan konsistensi performanya sekarang, tidak heran AS Roma sangat ingin menjadikan status Smalling menjadi permanen dan menjadikannya sebagai salah satu pemain inti di jantung pertahanan klub yang bermarkas di Olimpico tersebut.

Tawaran 13 juta poundsterling atau sekitar 235 miliar rupiah oleh Roma telah ditolak oleh manajemen United. Tetapi, nampaknya manajemen Roma tidak keberatan untuk menambah tawaran yang kemungkinan akan mereka berikan dalam waktu dekat. Mengingat Smalling adalah salah satu pemain kunci Roma di lini belakang mereka sejauh ini.

Jadi mau melangkah ke mana lagi Smalldini? Tetap bertahan di Olimpico dan meneruskan jalan terang yang telah ditemukan. Atau kembali ke United, klub yang telah menganggapnya sebagai salah satu bek yang tidak memenuhi standar United.