Liga Indonesia

Catat Rekor Kebobolan Terburuk Kedua, Pelatih Kiper Arema FC Beberkan Penyebabnya

Jumat, 27 Desember 2019 16:29 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Herry Ibrahim
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Pelatih Kiper Arema FC, Yanuar Hermansyah membeberkan penyebab utama atas rapuhnya sektor bawah mistar gawang di Liga 1 musim ini. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Pelatih Kiper Arema FC, Yanuar Hermansyah membeberkan penyebab utama atas rapuhnya sektor bawah mistar gawang di Liga 1 musim ini.

INDOSPORT.COM - Pelatih Kiper Arema FC, Yanuar Hermansyah membeberkan penyebab utama atas rapuhnya sektor bawah mistar gawang, dengan memegang tingkat kebobolan tertinggi kedua di Liga 1 musim ini.

Padahal di satu sisi, Arema FC juga menjadi tim paling produktif di kompetisi. Sylvano Comvalius dkk mencatat rekor tertinggi dengan membobol gawang lawan sebanyak 59 kali, alias lebih tinggi 11 gol dibanding Bali United yang keluar sebagai Juara Liga 1.

Sayangnya, kegarangan di lini serang tidak diimbangi dengan sektor pertahanan. Terutama di sektor kiper, yang mencatat rekor kebobolan tertinggi kedua dengan 62 gol, sedikit lebih baik dibanding 65 gol yang dialami Perseru Badak Lampung.

"Saya pikir, lebih kepada faktor mental. Pasalnya, keempat kiper yang ada di tim ini mempunyai kualitas nyaris merata dengan karakter masing-masing," kata Pak begal, sapaan akrab Yanuar Hermansyah.

Dia pun menepis bahwa tingginya gerogotan serangan lawan itu atas timpangnya menit bermain yang terjadi. 

"Saya pikir bukan, karena prinsipnya adalah siapa yang paling siap, ya dia pasti yang bermain. Tapi kembali lagi kalau teknik, fisik sangat siap tapi tidak ditunjang mental, ya percuma saja," sambung dia.

Dari empat kiper Arema FC, praktis hanya Andriyas Francisco yang belum mencatat caps. Sementara Kurniawan Kartika Ajie mencatat jumlah penampilan tertinggi 17 kali, disusul Utam Rusdiana 11 kali dan Sandi Firmansyah dengan 2 caps.