Bola Internasional

Bukan Tak Terkalahkan, Ini 6 Momen Menyakitkan Lionel Messi dalam Kariernya

Sabtu, 28 Desember 2019 12:04 WIB
Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Getty Images
Lionel Messi menundukkan kepalanya usai Barcelona tersingkir dari Liga Champions. Copyright: © Getty Images
Lionel Messi menundukkan kepalanya usai Barcelona tersingkir dari Liga Champions.

INDOSPORT.COM - Lionel Messi dikenal sebagai salah satu ikon sepak bola modern saat ini dengan satu-satunya klub yang ia bela, Barcelona. Bersama dengan mantan megabintang Real Madrid yang kini membela Juventus, Cristiano Ronaldo, keduanya saling sikut satu sama lain untuk memecahkan rekor dan meraih berbagai macam trofi prestisius.

Meskipun dikenal sebagai megabintang di atas lapangan, keduanya tak luput dari kekalahan menyakitkan yang pernah mereka alami, terutama Lionel Messi.

Meskipun telah meraih berbagai penghargaan pribadi dan trofi bersama Barcelona, Messi juga sempat mengalami beberapa kekalahan menyakitkan yang sulit untuk dilupakan.

Apa saja kekalahan tersebut? Berikut ulasannya.

1. Kalah dari Chelsea di Semifinal Liga Champions 2011/12

Musim 2011/12 dapat dikatakan sebagai musim yang tidak baik untuk Lionel Messi di Barcelona. Memang, mereka berhasil memenangkan Copa del Rey dan Piala Super UEFA di musim tersebut, namun mereka gagal mempertahankan gelar La Liga Spanyol karena berada di posisi dua di bawah Real Madrid.

Selain itu, mereka juga dikalahkan secara menyakitkan oleh Chelsea di babak semifinal Liga Champions. Menyandang status sebagai jawara bertahan, La Blaugrana sama sekali tak mampu mengalahkan Chelsea dalam dua leg babak semifinal.

Di leg pertama mereka dikalahkan dengan skor 1-0 di Stamford Bridge, dan berniat membalasnya di leg kedua. Saat bermain di Camp Nou, Barcelona diunggulkan saat The Blues bermain dengan 10 orang, karena kapten John Terry terkena kartu merah.

Mereka telah unggul 2-0 hingga menit 43, sebelum Ramires memperkecil ketertinggalan di penghujung babak kedua. Barcelona terus menekan karena tak ingin tersingkir akibat kalah gol tandang. Namun, yang terjadi justru Fernando Torres berhasil menyamakan kedudukan di penghujung babak kedua. Barcelona pun tersingkir secara tragis, di depan pendukungnya sendiri.

2. Kalah dari Bolivia di Kualifikasi Piala Dunia 2010 zona CONMEBOL

Salah satu kekalahan terbesar yang dirasakan Lionel Messi adalah saat membela Timnas Argentina di ajang kualifikasi Piala Dunia 2010 zona CONMEBOL. Saat itu melawan Bolivia, La Albiceleste menelan kekalahan dengan skor 1-6.

Hasil yang didapat dari anak asuh Diego Maradona kala itu menjadikan kekalahan tersebar Argentina dalam kurun waktu 60 tahun lamanya. Hal tersebut tak lepas dari Stadion Hernando Siles yang digunakan berada di Kota La Paz, yang memiliki ketinggian 3.640 meter di atas permukaan laut (dpl). Hal inilah yang membuat kadar oksigen menjadi sangat tipis.

3. Kalah dari Chile di Final Copa America Centenario 2016

Kekalahan menyakitkan lainnya yang dialami oleh Lionel Messi adalah saat dikalahkan oleh Chile di partai final Copa America Centenario, di tahun 2016. Kala itu, Argentina harus bermain hingga adu penalti lantaran tidak adanya gol di waktu 120 menit pertandingan normal.

Dalam babak penalti, Argentina berada di atas angina saat Arturo Vidal gagal mengeksekusi tendangan penaltinya. Kemudian Messi muncul sebagai algojo pertama Argentina untuk mengeksekusi penalti.

Sayang, megabintang Barcelona itu gagal memanfaatkan peluang karena lesakannya tidak menggetarkan jaring gawang. Alhasil, skuat Argentina pun mengalami turun mental, terlebih saat Lucas Biglia gagal melesakkan gol. Argentina pun kalah 2-4.

Hal ini merupakan kekalahan kedua beruntun Argentina dalam dua tahun di ajang Final Copa America, dengan lawan yang sama melalui adu penalti dengan skor 1-4.

4. Kalah dari Bayern Munchen di Semifinal Liga Champions 2012/13

Salah satu kekalahan menyakitkan Lionel Messi bersama Barcelona adalah saat dikalahkan Bayern Munchen di ajang semifinal Liga Champions 2012/13. Di leg pertama, La Blaugrana dihempaskan Munchen dengan skor 0-4 saat bermain di Allianz Arena.

Pelatih Barcelona kala itu, almarhum Tito Vilanova, melihat Messi tengah tidak fit untuk bermain dan takut berpengaruh buruk terhadap performa tim. Dirinya pun memutuskan untuk tidak memainkannya pada leg kedua di Camp Nou. Hasilnya? Barcelona kembali dihempaskan dengan skor 0-3.

Kekalahan agregat 0-7 dari Munchen menjadikan kekalahan terbesar Barcelona di kompetisi Eropa sejak tahun 1997.

5. Kalah dari Jerman di Final Piala Dunia 2014

Dapat dikatakan ini menjadi kekalahan paling buruk Lionel Messi dalam kariernya. Mengapa? Itu dikarenakan peluang Messi untuk meraih trofi prestisius bersama Timnas Argentina gagal, lantaran dikalahkan oleh Timnas Jerman di ajang Final Piala Dunia 2010.

Argentina sejatinya mampu mengimbangi permainan Jerman. Namun, di sepanjang 120 menit pertandingan Argentina sama sekali tak mampu menghasilkan satu tendangan yang mengarah ke gawang Manuel Neuer.

Hingga akhirnya Mario Gotze masuk di babak injury time, dan mampu mencetak gol semata wayang di laga tersebut. Jerman pun berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 0-1.

6. Kalah dari Liverpool di Semifinal Liga Champions 2018/19

© Chris Brunskill/Fantasista/GettyImages
Pemain megabintang sekaligus kapten Barcelona, Lionel Messi tak percaya timnya dibantai 0-4 oleh Liverpool. Copyright: Chris Brunskill/Fantasista/GettyImagesPemain megabintang sekaligus kapten Barcelona, Lionel Messi tak percaya timnya dibantai 0-4 oleh Liverpool.

Fans Liverpool tentunya sangat ingat dengan momen ini, di mana Liverpool mampu menundukkan Barcelona di Anfield dalam leg kedua semifinal Liga Champions 2018/19 dengan skor cukup telak, 4-0.

Hal ini membuat klub berjuluk The Reds itu berhak melaju ke babak final Liga Champions 2018/19 dengan agregat 4-3, setelah sebelumnya kalah 0-3 di Camp Nou pada leg pertama. Di partai puncak-pun Liverpool berhasil meraih trofi Liga Champions dengan mengalahkan Tottenham Hotspur 2-0.

Selain kekalahan telak, ada satu momen yang menjadikan kekalahan Barcelona di Anfield pada 5 Agustus 2019 lalu begitu menyakitkan. Adalah gol colongan yang diceploskan oleh Divock Origi, pasca menerima umpan cerdik dari Trent Alexander-Arnold.