Liga Italia

Menakar Kepantasan Ibrahimovic Masuk Starting Line Up AC Milan, Layak Diberi Kesempatan?

Minggu, 5 Januari 2020 19:16 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Arum Kusuma Dewi
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Intip kepantasan Zlatan Ibrahimovic masuk line up permainan AC Milan dalam laga perdana Liga Italia mereka di tahun 2020, layakkah menggeser tempat Krzysztof Piatek sebagai ujung tombak?

AC Milan tampaknya serius memperbaiki kekuatan mereka di awal tahun 2020 ini. Setelah di paruh pertama cuma bertengger di peringkat 10, manajemen Rossoneri pun bergerak cepat dan mendatangkan beberapa pemain anyar.

Salah satu sektor yang segera diperbaiki Milan adalah lini depan, di mana Krzysztof Piatek yang diharapkan bisa menjadi mesin gol malah tampil melempem di sepanjang musim.

Total dalam 17 laga, penyerang asal Polandia tersebut cuma bisa mencetak empat gol di semua ajang musim ini. Jumlah golnya bahkan sama dengan Theo Hernandez, pemain yang posisinya cuma sebagai wingback.

Demi menambah daya gedor pada paruh kedua, AC Milan pun nekat mendatangkan Zlatan Ibrahimovic yang secara usia sudah terlalu uzur buat tampil di kasta tertinggi seperti Liga Italia.

Zlatan Ibrahimovic resmi menandatangani kontrak bersama AC Milan dengan status bebas transfer selama enam bulan atau hingga akhir musim, namun dengan opsi perpanjangan jika sang pemain bisa mengembalikan taji Milan.

Walau telah termakan usia, namun pengalaman Ibrahimovic selama berseragam Milan patut menjadi ancaman tersendiri bagi lini pertahanan Sampdoria, lawan pertama yang bakal dihadapi Ibrahimovic di laga debutnya bersama Milan.

Total dalam 85 pertandingan bersama AC Milan pada 2010 hingga 2012 silam, striker asal Swedia tersebut berhasil mencetak 56 gol dan memberikan satu gelar Serie A dan Supercoppa Italiana.

Datangnya Ibrahimovic membuat dilema tersendiri bagi pelatih Stefano Pioli, sebab ia harus memarkirkan salah satu dari tiga striker yang ia miliki.

Melansir dari laman transfermarkt, diketahui jika Pioli sangat gemar menggunakan taktik 4-3-3 yang memanfaatkan satu striker sebagai ujung tombak serta mengandalkan kecepatan para winger untuk memberikan umpan silang.

Hadirnya Ibrahimovic, maka mau tidak mau membuat salah satu di antara Krzysztof Piatek ataupun Rafael Leao harus ikhlas dibangku cadangkan.

Jika berbicara umur mungkin Ibrahimovic yang seharusnya berada di bench, namun saat berkaca pada kualitas serta pengalaman, jelas penyerang 38 tahun tersebut paling layak berada di starting line up.

Pada kompetisi terakhir yang dia ikuti, Zlatan Ibrahimovic berhasil mencetak 53 gol dalam 58 laga atau selama dua musim memperkuat LA Galaxy di ajang Major League Soccer (Amerika Serikat).

Sebuah angka yang menunjukkan jika taji Ibrahimovic masih ada, meskipun hanya tampil di kasta tertinggi Liga Amerika Serikat. Namun perlu diingat, tidak semua pemain bintang Eropa bisa bersinar di MLS.

Contohnya David Villa. Mantan bintang Barcelona tersebut jika dibandingkan dengan Ibrahimovic pada dua musim pertamanya di MLS, cuma bisa mencetak 41 gol dalam 65 laga ketika memperkuat New York City. (David Villa sendiri total telah memperkuat New York City selama 4 tahun, dan mencetak 80 gol).

Dengan fakta tersebut, tampaknya Ibrahimovic masih sangat layak menjadi ujung tombak AC Milan di laga kontra Sampdoria nanti, dan Krzysztof Piatek harus bersabar dengan duduk di bangku cadangan.

Pencadangan Krzysztof Piatek juga bukan tanpa alasan, mantan pemain Genoa tersebut sudah dua pertandingan terakhir absen berselebrasi, bahkan sebelum mencetak gol ke gawang Bologna pada pekan ke-15 kemarin, ia telah enam kali mandul mencetak gol.

Sementara Ibrahimovic di MLS musim lalu cuman sembilan kali tidak menjebol jala lawan. Aura mencetak gol yang masih melekat menjadi alasan kuat, mengapa Ibrahimovic masih sangat layak masuk starting line up AC Milan. 

Ditambah dengan kecepatan Suso serta Rafael Leao sebagai second striker ataupun winger pemberi umpan, bukan tidak mungkin lini depan AC Milan bisa mengakhiri paceklik gol mereka di awal tahun 2020 ini.