Liga Indonesia

Sempat Dianggap Mati, Ini Alasan Akun Medsos PSS Sleman Vakum Beberapa Hari

Kamis, 30 Januari 2020 10:29 WIB
Penulis: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Teka-teki mengapa akun media sosial klub kontestan Liga 1 2020, PSS sleman, tidak aktif dalam beberapa hari akhirnya terjawab. Copyright: © Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Teka-teki mengapa akun media sosial klub kontestan Liga 1 2020, PSS sleman, tidak aktif dalam beberapa hari akhirnya terjawab.

INDOSPORT.COM - Teka-teki mengapa akun media sosial klub kontestan Liga 1 2020, PSS sleman, tidak aktif dalam beberapa hari akhirnya terjawab.

Tim media sosial PSS Sleman akhirnya memberikan klarifikasi mengapa vakum selama kurang lebih 10 hari dan sempat dianggap mati oleh netizen.

"Hampir genap 10 hari kami memilih untuk rehat sejenak dari hiruk pikuk dunia maya. Gejolak yang terjadi di tubuh klub membuat kami merasa perlu untuk sementara waktu menepi sembari menunggu jalan terang,"

"Tak elok rasanya untuk tetap beraktivitas di atas pusaran masalah yang sedang mendera, seolah kami menutup mata seperti tidak terjadi apa-apa,"

"Kami sadar, jika masih banyak yang perlu diperjuangkan untuk tim dan suporter,"

"Maka kami pilih untuk berjalan dan berjuang kembali, beriringan bersama tim dan suporter demi harkat dan martabat PSS Sleman, hari ini dan selamanya," tulis Instagram resmi PSS Sleman pada Kamis (20/1/2020) pagi WIB.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Bismillah. #PSSleman #COSE

Sebuah kiriman dibagikan oleh PSS (@pssleman) pada

Dari klarifikasi tersebut bisa disimpulkan bahwa sedang terjadi masalah internal manajemen PSS Sleman.

Bahkan, saat pengenalan pelatih baru, yakni Eduardo Perez beberapa waktu lalu, tim media PSS Sleman tidak diberitahu oleh manajemen.

Penunjukan Eduardo Perez sebagai pelatih juga menimbulkan kemarahan dari pihak suporter yang tergabung dalam Brigata Curva Sud dan Slemania.

Mereka tidak terima lantaran manajemen PSS Sleman gagal mempertahankan pelatih sebelumnya yaitu Seto Nurdiyantoro untuk mengarungi Liga 1 2020.

Bahkan, dalam sesi latihan beberapa hari lalu, suporter sengaja merusuh dan memprotes penunjukkan Eduardo Perez sebagai pelatih.

Karena suporter PSS Sleman masih marah, Bagus Nirwanto dan kawan-kawan akhirnya menjalani pemusatan latihan di Jakarta.

Tanpa memikirkan protes dari suporter, Eduardo Perez terus menggejot para pemain PSS Sleman dalam pemusatan latihan di Jakarta demi bisa berprestasi di Liga 1 2020 mendatang.