Bursa Transfer

Ngidam Ingin Datangkan Coutinho, Juventus Ketiban Untung

Minggu, 9 Februari 2020 17:30 WIB
Penulis: I Made Dwi Kardiasa | Editor: Nugrahenny Putri Untari
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Raksasa Serie A Liga Italia, Juventus, berpeluang mendapatkan pemain berjuluk Si Penyihir Kecil, Philippe Coutinho, pada bursa transfer pemain musim panas nanti.

Bianconeri sendiri sejatinya sudah lama mengidam-idamkan sosok Coutinho untuk bermain bersama mereka semenjak beberapa bulan terakhir. Namun pada akhirnya sang bintang malah memutuskan untuk bergabung dengan Bayern Munchen.

Meski demikian, bak Pucuk Dicinta Ulam Tiba, pada akhirnya Juventus mendapatkan kesempatan meminang Coutinho sekali lagi. Pasalnya, Bayern Munchen dikabarkan tidak ingin mempermanenkan sang bintang.

Die Roten dilaporkan tidak mau memicu klausal pelapasan playmaker asal Brasil itu yang mencapai harga 120 juta euro (Rp1,7 triliun) seperti yang telah ditetapkan Barcelona. Keberuntungan Juventus kian bertambah usai Blaugrana kabarnya memotong harga demi menyingkirkan Coutinho.

Biaya transfernya pun ditaksir antara 80-90 juta euro (Rp1,1-1,3 triliun), selain itu banderol harganya nampak tidak ada perubahan sejak meninggalkan Liverpool. Juventus pun dipastikan akan mengevaluasi upaya mereka untuk datangkan Coutinho.

Gelandang Tim Samba ini cukup dikenal sebagai salah satu pemain berbakat karena memiliki keunggulan dalam hal dribble, kecepatan, dan kreativitas mengolah si kulit bundar. Bahkan dengan visi dan passing-nya yang akurat, Coutinho mendapat julukan Little Magician karena seolah memiliki daya magis.

Kemampuan sepak bolanya pun sempat dibandingkan dengan pemain andalan Barcelona, Lionel Messi dan Ronaldinho yang melegenda. Statistik torehan tujuh gol dan delapan assist dalam 26 penampilan bersama Bayern Munchen pun membuktikan kehebatan Coutinho.

Kedatangan Philippe Coutinho pun seolah menjadi penambah kualitas lini tengah Juventus. Pasalnya sepanjang bergulirnya Serie A Liga Italia kali ini, Si Nyonya Tua memiliki kelemahan terbesar dalam hal pemilihan gelandang hingga kerap gagal mengamankan wilayah dan membantu serangan lini depan.