Liga Indonesia

3 Hal yang Perlu Dievaluasi Persebaya Surabaya Pasca Lolos ke Semifinal Piala Gubernur Jatim 2020

Sabtu, 15 Februari 2020 16:49 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Fitra Herdian/INDOSPORT
Persebaya Surabaya, klub Liga 1 2020, sepertinya masih harus memperbaiki sejumlah kekurangan, meski kini telah memastikan diri lolos ke semifinal Piala Gubernur Jatim 2020. Copyright: © Fitra Herdian/INDOSPORT
Persebaya Surabaya, klub Liga 1 2020, sepertinya masih harus memperbaiki sejumlah kekurangan, meski kini telah memastikan diri lolos ke semifinal Piala Gubernur Jatim 2020.

INDOSPORT. COM - Persebaya Surabaya, klub Liga 1 2020, sepertinya masih harus memperbaiki sejumlah kekurangan, meski kini telah memastikan diri lolos ke semifinal Piala Gubernur Jatim 2020.

Masa pramusim Liga 1 2020 memang dimaksimalkan Persebaya Surabaya untuk mematangkan komposisi skuat. Buktinya saja, Bajul Ijo kini tengah sibuk mengikuti ajang pemanasan Piala Gubernur Jatim 2020.

Pada ajang tersebut, Persebaya Surabaya tergabung di Grup A bersama Madura United, Bhayangkara FC, dan Persik Kediri. Sudah melakoni tiga laga, permainan Persebaya Surabaya secara keseluruhan terbilang cukup mengesankan.

Persebaya Surabaya berhasil meraih enam poin dari dua menang dan sekali kalah. Berkat hasil itu, anak asuh Aji Santoso juga sukses mendapatkan tiket lolos menuju babak semifinal.

Meski demikian, bukan berarti Persebaya Surabaya bisa langsung bersantai begitu saja. Persebaya Surabaya masih harus memperbaiki sejumlah kekurangannya, demi menggapai kesuksesan di Piala Gubernur Jatim 2020 dan kian matang sebelum Liga 1 2020 dimulai.

Lalu, apa saja pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan Persebaya Surabaya? INDOSPORT coba merangkumnya ke dalam ulasan berikut.

Ketangguhan Lini Belakang

Persebaya Surabaya memang berhasil memastikan diri lolos ke babak semifinal Piala Gubernur Jatim 2020. Meski begitu, Bajul Ijo tampak masih memiliki masalah pada ketangguhan lini belakangnya.

Lihat saja dari tiga laga yang telah dimainkan, Persebaya Surabaya tak pernah sekalipun bisa mencatatkan clean sheets. Jika ditotal, Persebaya Surabaya sudah kebobolan sebanyak empat gol.

Masalah tersebut jelas harus segera dibenahi Aji Santoso, selaku pelatih kepala Persebaya Surabaya. Membenahi kekuatan lini belakang, diyakini tidak akan lagi membuat Persebaya Surabaya takut untuk tampil habis-habisan menyerang, dan yang paling dekat mampu meraih gelar juara Piala Gubernur Jatim 2020.


Penyelesaian Akhir

Komposisi skuat Persebaya Surabaya memang diisi oleh nama-nama bintang yang terkenal akan ketajamannya. Bajul Ijo punya dua nama legiun asing, David da Silva dan Makan Konate, yang sedari Liga 1 2018 hingga Liga 1 2019 selalu bisa mencetak dua digit gol.

Meski begitu, nama-nama besar tadi dan para pemain Persebaya Surabaya lainnya, mungkin masih perlu didukung lagi dengan kualitas penyelesaian akhir yang lebih mumpuni. Pasalnya, Persebaya Surabaya terlihat sempat kesulitan mencetak gol di ajang Piala Gubernur Jatim 2020.

Lihat saja kala Persebaya Surabaya kalah 0-1 dari Bhayangkara FC. Persebaya Surabaya mampu menghasilkan banyak peluang, namun tak satu pun yang mampu berbuah gol.

"Kami banyak memiliki peluang saat pertandingan tadi. Mulai dari babak pertama dan kedua, hanya saja memang peluang itu belum jadi gol," ujar pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, usai laga kontra Bhayangkara FC.


Eksekutor Penalti

Eksekutor penalti mungkin bisa jadi salah satu bahan evaluasi Persebaya Surabaya usai meloloskan diri ke semifinal Piala Gubernur Jatim 2020. Terutama setelah melihat kegagalan Makan Konate saat mendapatkan hadiah penalti dalam laga kontra Bhayangkara FC lalu.

Sepakan Makan Konate melambung sangat tinggi ke kanan atas gawang. Padahal jika Makan Konate bisa menyelesaikan tugasnya, mungkin Persebaya Surabaya tak akan mengakhiri laga dengan kekalahan 0-1 dari Bhayangkara FC.

Melihat hal itu, Persebaya Surabaya sepertinya bisa melatih lagi kualitas sepakan penalti Makan Konate atau pemain lainnya. Meski kegagalan mengeksekusi titik putih bisa dirasakan siapa saja, termasuk nama besar seperti Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, tetap saja latihan ekstra akan mengurangi resiko tersebut.