Liga Champions

Mengenang Ketika Chelsea Jadi Tamu Kurang Ajar Bagi Bayern Munchen di Liga Champions

Selasa, 25 Februari 2020 20:21 WIB
Editor: Coro Mountana
© twitter.com/SquawkaNews
Mengenang Ketika Chelsea Jadi Tamu Kurang Ajar Bagi Bayern Munchen di Liga Champions. Copyright: © twitter.com/SquawkaNews
Mengenang Ketika Chelsea Jadi Tamu Kurang Ajar Bagi Bayern Munchen di Liga Champions.

INDOSPORT.COM – Liga Champions pernah menjadi saksi bagaimana Chelsea bertindak kurang ajar kepada Bayern Munchen pada 2012 lalu.

Dengan diiringi anthem Liga Champions, 11 pemain Chelsea dan 11 penggawa Bayern Munchen bersalaman dan hendak bertanding pada babak final. Uniknya, dalam laga tersebut, Bayern Munchen seakan bertindak sebagai tuan rumah dalam final Liga Champions.

Pasalnya, pertandingan yang diselenggarakan pada 19 Mei 2012 itu dilangsungkan di Allianz Arena, kandang dari Bayern Munchen. Oleh karena itu, Bayern Munchen saat itu sangat diharapkan bisa membawa pulang gelar Liga Champions.

Turun dengan formasi 4-2-3-1 yang berfokus pada Mario Gomez, Arjen Robben, Franck Ribery dan Thomas Muller sebagai tonggak serangan, Bayern Munchen berambisi mengalahkan Chelsea. Hasilnya, memang Bayern Munchen sukses menguasai pertandingan.

Sejumlah peluang berhasil didapatkan oleh kuartet penyerangan Bayern Munchen itu, namun pertahanan Chelsea yang digalang oleh David Luiz, Gary Cahill dan kiper Petr Cech, sanggup menahan semua gelombang serangan itu.

Pertandingan berjalan begitu alot hingga akhirnya Thomas Muller sukses memecah kebuntuan pada menit 83. Memanfaatkan umpan silang yang ciamik, Muller menyundul bola yang memantul sehingga menyulitkan Cech untuk menyelamatkan gawangnya.

Seketika itu juga, gemuruh stadion Allianz Arena langsung pecah begitu saja karena tinggal 7 menit lagi maka Bayern Munchen akan menjadi juara Liga Champions. Akan tetapi melalui sepak pojok, Didier Drogba sukses menyamakan skor pada menit 88.

Sundulan yang berasal dari sudut sempit tak kuasa ditahan oleh kiper Manuel Neuer sehingga laga pun berlanjut ke babak tambahan. Bayern Munchen akhirnya mendapatkan peluang yang sangat krusial nan penting.

Liukan maut Ribery di dalam kotak penalti Chelsea ternyata sukses memancing Drogba untuk melanggarnya. Robben yang maju sebagai eksekutor pun bersiap memasukkan bola itu ke gawang Cech.

Situasinya begitu genting saat itu hingga Bastian Schweinsteiger tak kuasa untuk melihat hasil dari eksekusi penalti Robben. Ia lebih memilih untuk memalingkan wajahnya dan meminta Neuer untuk menceritakan bagaimana hasil sepakan Robben.

© GettyImages
Arjen Robben, gelandang serang Bayern Munchen. Copyright: GettyImagesArjen Robben, gelandang serang Bayern Munchen.

Secara ajaib, sepakan Robben yang mengarah ke pojok kiri bawah gawang Chelsea berhasil diselamatkan Cech. Seketika raut wajah suporter Bayern Munchen langsung berubah dari gembira, tegang, mendadak menjadi putus asa, marah dan sedih.

Seperti Schweinsteiger yang tak menyangka kalau Robben gagal mengeksekusi peluang emas yang bisa membawa Bayern Munchen menjadi juara itu. Pada akhirnya laga berlanjut ke drama adu penalti.

Kesialan Bayern Munchen ternyata berlanjut ketika Ivica Olic dan Bastian Schweinsteiger tidak mampu menunaikan tugasnya, sedangkan Chelsea yang gagal hanya Juan Mata saja. Otomatis para pemain Chelsea pun langsung bersorak kegirangan karena sukses juara usai mengalahkan sang tuan rumah.

Momen itupun akan selalu dikenang sebagai tindakan tamu kurang ajar dari Chelsea kepada tuan rumah Bayern Munchen di final Liga Champions. Kini dini hari nanti, Bayern Munchen akan datang ke London untuk menuntut balas apa yang telah dilakukan Chelsea, 8 tahun lalu.