Liga Italia

Isu Penggantian Pelatih Kian Panas, AC Milan Hadapi Perpecahan

Sabtu, 29 Februari 2020 13:26 WIB
Penulis: I Made Dwi Kardiasa | Editor: Nugrahenny Putri Untari
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Isu penggantian pelatih dari Stefano Pioli ke Ralf Rangnick semakin santer. Hal tersebut pun kabarnya membawa perpecahan untuk raksasa Serie A Liga Italia, AC Milan.

Keputusan menggaet Rangnick telah membuat dua petinggi Rossoneri yakni Zvonimir Boban (direktur olahraga) dan Ivan Gazidis (CEO) tak lepas dari konflik. Kabarnya situasi ini juga menyeret legenda sepak bola, Paolo Maldini, yang kini menjabat direktur teknis.

Perdebatan internal AC Milan sendiri berawal ketika Ivan Gazidis dilaporkan telah melakukan pertemuan dengan Ralf Rangnick untuk mengambil alih posisi pelatih kepala dan direktur olahraga musim depan, tanpa diskusi dengan Boban.

Boban yang merasa dikhianati kepercayaannya pun mulai meragukan akan semangat kerja sama di manajemen AC Milan. Mantan pemain tim yang bermarkas di San Siro itu menyebut, Stefano Pioli layak dapat kesempatan lebih dulu.

"Sampai beberapa hari lalu, saya pikir ada dua jiwa yang membentuk AC Milan hingga bisa lalui banyak kesulitan, hadapi perbedaan, dan tunjukkan hasrat terpendam, tapi kenyataannya tidak hal itu tidak terjadi saat ini," ungkap Zvonimir Boban dilansir dari berita Milan laman Football Italia.

"Bagian terburuknya, ini terjadi ketika klub sedang dalam masa berkembang lewat usaha keras Pioli. Dia (Gazidis) bahkan tidak berunding dengan kami, dan itu bukan cara AC Milan, setidaknya kami punya semangat yang lebih baik," tutupnya.

Sebelumnya, Ralf Rangnick menjadi kandidat kuat pelatih pengganti Stefano Pioli karena jatuh bangun perjuangan AC Milan sepanjang Serie A Liga Italia. Bersama pelatih berkepala plontos itu, Rossoneri baru bisa bertengger di posisi tujuh klasemen sementara.

Khawatir jika ditukangi Pioli AC Milan tidak kunjung meraih kesempatan ke Liga Champions membuat Ivan Gazidis gelap mata dan mencoba mendekati Rangnick. Tapi sayang usaha ini malah menjadi bumerang karena Boban dan Maldini tidak sepaham dengan pemikiran tersebut.