Liga Champions

Dibantai Atletico Madrid di Liga Champions, Liverpool Pecahkan 2 Rekor Memalukan!

Kamis, 12 Maret 2020 05:59 WIB
Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Robbie Jay Barratt - AMA/Getty Images
Adrian tampak kecewa di balik kekalahan Liverpool dari Atletico Madrid Copyright: © Robbie Jay Barratt - AMA/Getty Images
Adrian tampak kecewa di balik kekalahan Liverpool dari Atletico Madrid

INDOSPORT.COMLiverpool harus menahan malu di kandangnya sendiri. Pasalnya, klub kebangaan Kopites ini dihancurkan di Anfield Stadium dari Atletico Madrid pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions.

Menjamu Atletico Madrid di depan ribuan pendukungnya sendiri, Liverpool harus puas menelan kekalahan dengan agregat 4-2. Setelah sebelumnya kalah 0-1 di Wanda Metropolitano, kandang Atletico, kini mereka harus kalah 2-3 di Anfield Stadium.

Liverpool sejatinya sempat unggul lebih dahulu lewat gol yang dicetak oleh Wijnaldum pada menit ke-43. Skor 1-0 bertahan hingga 90 menit pertandingan dan harus dilanjutkan hingga babak perpanjangan waktu.

Di fase ini, Liverpool kembali memperlebar jarak lewat gol yang dicetak Roberto Firmino. Pemain asal Brasil itu memanfaatkan bola muntahan usai terkena tiang hasil sundulannya sendiri. 2-0 Liverpool unggul di menit ke-94.

Petaka terajadi tiga menit kemudian. Llorente berhasil mengoyak jala Adrian usai dirinya melakukan blunder fatal. Skor 2-1 untuk keunggulan Atletico Madrid secara agregat.

Llorente kembali menjadi mimpi buruk untuk Liverpool. Dirinya sukses kembali mencetak gol untuk menyamakan kedudukan di menit ke-105, dan mengembalikan agregat menjadi 3-2 untuk Atletico Madrid.

Neraka untuk Liverpool, mereka kembali kemasukan gol di penghujung babak kedua extra time. Alvaro Morata mempermalukan Liverpool dengan skor 3-2, dan Atletico Madrid lolos dengan agregat 4-2.

Dengan kekalahan ini, Liverpool pun menorehkan sebuah rekor buruk nan memalukan. Pertama, ini merupakan kekalahan Liverpool di fase 16 besar Liga Champions sejak tahun 2006 lalu. Kala itu mereka kalah dari Benfica dengan, dengan status yang sama sebagai juara bertahan.

Kedua adalah ini juga momen pertama kalinya Liverpool gagal melaju ke fase selanjutnya dalam sebuah kompetisi yang menggunakan formasi kandang-tandang di bawah arahan Jurgen Klopp.

Diketahui, sebelumnya Liverpool selalu lolos ke fase puncak dalam kompetisi eropa yang menggunakan formasi kandang dan tandang.

1