Bola Internasional

Mengenal Liga Belarusia, Kompetisi Eropa yang Masih Bergulir dan Tak Takut dengan Virus Corona

Jumat, 27 Maret 2020 20:34 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© GettyImages
Liga Belarusia, jadi kompetisi sepak bola Eropa yang tetap bergulir, seakan tak gentar dengan ancaman virus corona. Copyright: © GettyImages
Liga Belarusia, jadi kompetisi sepak bola Eropa yang tetap bergulir, seakan tak gentar dengan ancaman virus corona.

INDOSPORT. COM - Liga Belarusia, jadi kompetisi sepak bola Eropa yang tetap bergulir, seakan tak gentar dengan ancaman virus corona.

Masyarakat hampir di seluruh dunia belakangan pasti merasa begitu bosan. Virus corona membuat publik harus menghindari keramaian, isolasi diri mendekam dalam rumah, dan yang paling parah tak ada sepak bola.

Bayangkan, berhari-hari masyarakat harus merasakan diam di rumah, tanpa bisa menyaksikan hiburan pertandingan sepak bola lewat layar kaca. Kalau pun ada, itu paling hanya tayangan ulangan saja, tidak bakal mungkin menghadirkan siaran langsung.

Bagaimana tidak, Liga Champions, Liga Inggris, Serie A Italia, LaLiga Spanyol, nama-nama kompetisi sepak bola top tersebut dihentikan sementara. Semua dilakukan demi mencegah penyebaran pandemi virus corona.

Beda ceritanya jika kita hidup dan tinggal di Belarusia sana. Salah satu negara Benua Biru ini tetap melangsungkan kompetisi sepak bola kasta tertingginya, Liga Belarusia.

Setidaknya sampai hari Minggu (29/03/20) esok, 16 tim peserta Liga Belarusia telah dijadwalkan akan melangsungkan laga pekan kedua kompetisi. Jumat (27/03/20) malam nanti pukul 22.00 WIB saja, bakal tergelar laga antara Torpedo Belaz vs Belshina, yang mungkin bisa jadi opsi tontonan kalian.

Mengapa Liga Belarusia seberani itu sampai tetap melanjutkan kompetisinya di tengah pandemi virus corona? Apakah masyarakat Belarusia tubuhnya kebal penyakit?

Tentu tidak, masyarakat Belarusia jelas cuma manusia biasa. Bahkan menurut catatan Daily Mail, sudah ada 81 kasus positif corona di Belarusia, dan hebatnya tanpa korban jiwa sama sekali.

Mungkin karena belum parah, federasi sepak bola Belarusia tetap berani menjalankan roda kompetisi. Bagi Vladimir Bazanov, ketua PSSI-nya Belarusia, segala situasi di Belarusia baik-baik saja, dan tidak perlu ada yang ditakuti.

"Alasan apa yang membuat kami tidak memulai liga? Apakah keadaan darurat dinyatakan di negara kita (Belarusia)?" ujar Bazanov seperti dikutip dari Daily Mail.

"Tidak ada situasi kritis, jadi kami memutuskan untuk melangsungkan kompetisi," lanjut Bazanov.

Beberapa negara lain sempat tetap menghelat laga dengan kebijakan tanpa penonton. Berbeda di Belarusia, menurut Bazanov, menggelar pertandingan liga tanpa penonton, adalah suatu hal yang tidak logis.

"Benar, banyak pertandingan di Eropa yang sempat dimainkan tanpa penonton," kata Bazanov. 

"Tapi begitu banyak penggemar yang berkumpul di sekitar stadion, jadi tidak masuk akal bila kami sampai menggelar laga secara tertutup," tegas Bazanov. 

Begitu percaya dirinya Bazanov, rasanya turut dipengaruhi oleh sikap Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko. Selaku pemimpin negara, Lukashenko malah sangat senang melihat masyarakatnya terus bekerja.

"Tidak ada yang harus membuat kita panik. Kalian hanya perlu bekerja, terutama sekarang di kehidupan pedesaan," ucap Lukashenko.

"Masyarakat di sana bekerja menggunakan traktor, dan tidak ada yang berbicara mengenai virus. Traktor bakal menyembuhkan semua orang. Ladang menyembuhkan semua orang," 

Lukashenko hanya menekankan pentingnya tanggung jawab terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar. Jika kesadaran atas tanggung jawab itu sudah dijunjung tinggi, Lukashenko yakin tidak akan perlu kebijakan isolasi di rumah atau lockdown.

"Orang-orang harus belajar tanggung jawab terhadap diri sendiri dan juga untuk lingkungan sekitar," tutur Lukashenko.

"Jika kalian mulai batuk dan flu, tinggal di rumah, jangan menyebarkan infeksi," pungkas Lukashenko.

Liga Belarusia sendiri sebenarnya masih berumur sangat muda. Kompetisi ini baru pertama kali mulai dilangsungkan di tahun 1992.

Setiap musimnya, Liga Belarusia diikuti oleh 16 tim peserta. Bagi tim yang juara, berhak mendapatkan tiket ke kualifikasi Liga Champions musim berikutnya.

Tiket ke Eropa juga diberikan kepada tim peringkat dua dan tiga. Bedanya, dua jatah ini hanya untuk mengikuti kualifikasi Liga Europa, bukan Liga Champions.

Bila bertanya siapa tim terkenal yang ada di Liga Belarusia, mungkin kalian pernah dengar nama BATE Borisov. Kiprah BATE Borisov beberapa kali mampu menghiasi kompetisi Eropa, seperti Liga Champions atau Liga Europa.

Atau, para pendukung Arsenal pasti ingat dengan legendanya, Alexander Hleb. Jauh sebelum berlabuh ke Arsenal pada 2005, Hleb yang merupakan pemain asli Belarusia, lebih dulu memulai karier bersama BATE Borisov.

Begitulah kurang lebih penjelasan soal Liga Belarusia. Entah sikap yang diambil benar atau salah, tapi yang pasti Liga Belarusia mengakui diri anti virus corona.