Liga Spanyol

Tolak Pemotongan Gaji, Total Bayaran Pemain Barcelona Capai 7 Triliun Rupiah

Sabtu, 28 Maret 2020 15:32 WIB
Penulis: I Made Dwi Kardiasa | Editor: Yohanes Ishak
© Barcelonas.com
Barcelona memiliki total bayaran pemain mencapai Rp7 miliar. Akan tetapi keputusan mereka untuk potong gaji terkait krisis Corona tak bisa dterima para pemainnya. Copyright: © Barcelonas.com
Barcelona memiliki total bayaran pemain mencapai Rp7 miliar. Akan tetapi keputusan mereka untuk potong gaji terkait krisis Corona tak bisa dterima para pemainnya.

INDOSPORT.COM - Raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona, kini tengah diterpa krisis ekonomi karena wabah virus Corona. Sempat ada opsi pemotongan gaji, sayang hal tersebut tak mau diterima oleh para pemainnya.

Seperti diketahui sebelumnya, virus mematikan asal Wuhan, China tersebut telah melanda dunia dan memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan klub. Berbagai kerugian pun sempat dialami Barcelona, bukan hanya karena tak bertanding, melainkan juga karena kehilangan sponsor.

Demi menghindari kebangkrutan, Barcelona bisa saja memangkas gaji para pemainnya untuk menekan kebutuhan ekonomi, apalagi pendapatan keseluruhan pemain mereka yang fantastis. Dilansir laman berita AS gaji keseluruhan jajaran pemain bisa mencapai 391 juta euro (Rp7 triliun).

Angka fantastis ini sendiri sukses mendominasi 83 persen dari total pengeluaran klub secara keseluruhan yang mencapai 469 juta euro (Rp8,8 triliun). Gaji yang besar itu sendiri tidak hanya untuk para pemain sepak bola saja, melainkan juga olahraga lain seperti tim basket, futsal, dan hoki.

Dewan tertinggi klub sendiri hanya menyediakan anggaran bagi Barcelona sepanjang musim ini dengan jumlah 1 miliar euro (Rp17 triliun). Rinciannya setengah dari jumlah itu bakal dialokasikan untuk gaji staf, membayar hutang, dan biaya manajemen.

Blaugrana pun berinisiatif untuk lakukan pemotongan gaji besar-besaran sebanyak 70 persen untuk menyikapi terpaan virus Corona. Sayang keputusan ini menimbulkan pro dan kontra dimana sebagian besar pemain menolak kebijakan tersebut.

Mereka menuding jika pendapatan musim lalu yang setidaknya mencapai 668 juta euro (Rp11 triliun) dari penjualan tiket, hak siar televisi, iklan, dan keikutsertaan kompetisi profesional sudah lebih dari cukup. Meskipun begitu nampak pihak Barcelona tetap tidak peduli dan akan memotong gaji bagi keseluruhan pemainnya.