Liga Europa

Mengenang Fulham Musim 2009/10, Salah Satu Kisah Manis di Liga Europa

Minggu, 29 Maret 2020 20:33 WIB
Penulis: Bayu Wira Handyan | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Grafis: Eli SUhaeli/INDOSPORT
Sepuluh tahun lalu di musim 2009/10, Fulham mengukir salah satu kisah paling manis yang pernah ada di dalam sejarah gelaran Liga Europa. Copyright: © Grafis: Eli SUhaeli/INDOSPORT
Sepuluh tahun lalu di musim 2009/10, Fulham mengukir salah satu kisah paling manis yang pernah ada di dalam sejarah gelaran Liga Europa.

INDOSPORT.COM – Sepuluh tahun lalu di musim 2009/10, Fulham mengukir salah satu kisah paling manis yang pernah ada di dalam sejarah gelaran Liga Europa.

Skuat asuhan Roy Hodgson yang diisi oleh nama-nama veteran berhasil menjungkalkan raksasa Serie A Italia, Juventus di babak perempat final Liga Europa musim tersebut.

Sebelum sampai ke perempat final, Clint Dempsey dkk lebih dahulu telah mengejutkan publik sepakbola ketika mereka berhasil menaklukkan Shakhtar Donetsk yang pada musim 2008/09 berhasil keluar menjadi juara Liga Europa.

Tampil di Craven Cottage, Fulham lebih dulu dikejutkan lewat gol cepat David Trezequet yang tercipta di menit ke-2. Gol yang seakan menjadi pertanda langkah Fulham di Liga Europa telah terhenti. Pasalnya di leg pertama, mereka telah dihabisi oleh Juventus dengan skor akhir 3-1.

Namun, daya juang dan determinasi yang ditampilkan oleh skuat Hodgson di depan ribuan pendukung mereka di Craven Cottage berhasil menampilkan salah satu comeback paling dramatis sekaligus menjadikan mereka sebagai sebuah kisah manis yang hadir di Liga Europa.

Pada menit ke-9 sontekan Bobby Zamora di depan gawang Bianconeri berhasil menggetarkan gawang Antonio Chimenti. Selanjutnya Zoltan Gera berturut-turut pada menit ke-39 dan 48 berhasil memperpanjang napas Fulham sebelum ditutup dengan sangat manis lewat chip cantik dari Clint Dempsey di menit ke-82.

Fulham mengakhiri laga tersebut dengan skor 4-1 dan berhak melanjutkan langkah mereka ke perempat final Liga Europa musim 2009/10 dengan agregat skor 5-4.

Kisah mereka berlanjut di perempat final. Fulham berhasil menghentikan juara Bundesliga Jerman musim 2008/09, Wolfsburg dengan agregat 3-1 dan kembali menghajar wakil Jerman lainnya, Hamburger SV dengan agregat tipis 1-0.

Namun, tak semua kisah berakhir indah. Sama seperti apa yang dialami oleh Fulham. Mencapai final setelah melewati hadangan para tim yang memiliki pengalaman serta skuat di atas mereka, anak-anak Hodgson harus kembali disadarkan jika oleh Atletico Madrid di final Liga Europa musim tersebut.

Mampu menahan permainan Diego Simeone hingga babak perpanjangan waktu, Hodgson harus menyerah setelah Diego Forlan berhasil mencetak gol keduanya 4 menit jelang babak perpanjangan waktu selesai.

Berakhirlah kisah manis Fulham di Liga Europa musim 2009/10 tersebut. Dan kemenangan di final tersebut juga menjadi tonggak di mana Simeone mencoba untuk merusak tatanan dominasi di Eropa.