Bola Internasional

Mengenal Sosok Didier Drogba: 'Messiah' dari Pantai Gading

Selasa, 31 Maret 2020 17:35 WIB
Penulis: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya | Editor: Isman Fadil
© Drogbafoundation
Didier Drogba menjadi simbol harapan dan perdamaian Pantai Gading berkat kharismanya di atas lapangan Copyright: © Drogbafoundation
Didier Drogba menjadi simbol harapan dan perdamaian Pantai Gading berkat kharismanya di atas lapangan

INDOSPORT.COM - Jika menyebut nama Didier Drogba, tentu orang akan mengingat prestasinya bersama Chelsea dan permainannya yang agresif serta tajam saat berada di atas lapangan. Namun siapa sangka, dirinya adalah sebuah simbol harapan dan kebahagian Pantai Gading.

Tentu publik pernah mengetahui kisahnya sebagai sosok pahlawan. Pasalnya ia mampu menghentikan perang saudara di yang terjadi di Pantai Gading. Hal tersebut terjadi pada tahun 2005 silam. Drogba yang saat itu belum memiliki nama besar, menjadi pemimpin atas generasi emas negara asal Afrika tersebut.

Kala itu Pantai Gading dihuni pemain bertalenta dan tengah berjuang untuk lolos ke Piala Dunia untuk pertama kalinya. Namun perjuangan Didier Drogba dan kawan-kawan harus diwarnai keresahan akibat perang saudara yang terjadi di negaranya.

Keresahan tersebut menghantui pikiran pemain Pantai Gading. Namun, hal tersebut tak menghalangi skuatnya untuk bermain habis-habisan hingga laga terakhir yang membuat mereka akhirnya lolos ke Piala Dunia 2006.

Momen tersebut pun dirayakan oleh skuat Pantai Gading. Namun perayaan di ruang ganti tak berlangsung lama. Drogba berbicara di depan kamera. Ia meminta negaranya untuk merayakan lolosnya mereka ke Piala Dunia dan menyudahi perang saudara.

Tentu butuh waktu lama bagi ucapan Drogba didengar oleh warga Pantai Gading. Namun saat Piala Dunia berlangsung, keadaan berubah drastis. Semua orang bersatu padu berbahagia melihat Pantai Gading bermain di level internasional kendati hasil yang diraih tak maksimal.

Nama Drogba pun kian dipuja ditanah kelahirannya. 2007 menjadi titik di mana namanya disematkan sebagai pahlawan. Pasalnya, ia mampu meraih pemain terbaik Afrika. Bahkan di tahun yang sama, pada Juni 2007, Pantai Gading menjalani laga internasional melawan Madagaskar. 

Berbeda dengan pemandangan dua tahun sebelumnya, seluruh masyarakat Pantai Gading bersatu padu dan bersuka cita menyaksikan laga negaranya. Di Stadion, semua orang mendukung penuh khidmat. Bahkan seusai pertandingan, Drogba menjadi sasaran kerumunan massa yang memujanya hingga ia harus dijaga aparat keamanan.

Terlepas dari karier Didier Drogba dan catatan golnya sebagai penyerang tak begitu cemerlang, ia adalah manusia dengan kharisma besar. Bahkan karenanya di atas lapangan, perang saudara terhenti dan perdamaian menyelimuti Pantai Gading hingga saat ini.