In-depth

Meneladani Real Madrid, Si Kaya yang Humanis Siasati Krisis Keuangan

Kamis, 9 April 2020 13:14 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© pixelstalk
Keputusan Real Madrid untuk memotong sebagian kecil gaji para pemain dan staf pelatih demi kelangsungan karyawan patut diteladani tim manapun di Eropa. Copyright: © pixelstalk
Keputusan Real Madrid untuk memotong sebagian kecil gaji para pemain dan staf pelatih demi kelangsungan karyawan patut diteladani tim manapun di Eropa.

INDOSPORT.COM - Keputusan Real Madrid untuk memotong sebagian kecil gaji para pemain dan staf pelatih demi kelangsungan karyawan patut diteladani tim manapun di Eropa. 

Raksasa LaLiga Spanyol, Real Madrid, telah menemukan kata sepakat dengan pemain dan stafnya yang rela untuk melakukan pemotongan gaji akibat pandemi virus corona.

Menjadi pembahasan panas dalam beberapa hari ke belakang, pemain dan staf pelatih Real Madrid akhirnya sepakat dengan manajemen klub untuk rela memotong gaji mereka sebesar 10 persen. Angka ini akan meningkat menjadi 20 persen apabila kompetisi dihentikan permanen.

Kesepakatan itu terungkap lewat pernyataan Real Madrid di situs resminya, Rabu (08/04/20). Setelah melalui pembahasan antara manajemen dan perwakilan pemain, mereka setuju untuk melakukan pemotongan gaji, bukan hanya pemain di klub sepak bola, melainkan juga klub basket.

“Para pemain dan staf pelatih tim senior sepakbola dan bola basket Real Madrid, dipimpin kaptennya masing-masing, dan para eksekutif utama dari berbagai direksi klub telah mencapai kesepakatan secara sukarela,” tulis Real Madrid dalam pengumuman resminya.

Dalam keputusan yang diambil guna membantu klub menghadapi situasi ekonomi yang menurun akibat pandemi virus corona, pihak manajemen Real Madrid pun memberikan apresiasi tinggi kepada pemain. Seraya menyebut mereka adalah panutan yang membuat bangga keluarga besar klub.

Demi Selamatkan Staf

Langkah Real Madrid dalam menetapkan pemotongan gaji pemain dan pelatih tak lain bertujuan untuk melindungi nasib staf non-pertandingan. 

"Keputusan ini diambil oleh pemain, pelatih dan karyawan, untuk menghindari dampak traumatis yang memengaruhi pekerja lainnya (staf non-pertandingan),"

Hal ini pun patut mendapat apresiasi tinggi. Pasalnya, tak semua klub di Eropa peka terhadap hal ini. 

Di Liga Inggris misalnya, dua klub setempat yakni Tottenham Hotspur dan Norwich City memilih untuk memangkas gaji karyawannya ketimbang memotong gaji pemain. 

Tottenham Hotspur diketahui memangkas gaji 550 karyawannya sebesar 20 persen. Hal pun ini mendapat kritikan tajam dari berbagai pihak. 

Tottenham Hotspurs lebih mengorbankan 550 karyawannya ketimbang pemainnya yang sudah bergaji besar. Dikutip dari Talksport, rata-rata gaji pemain Tottenham merupakan yang tertinggi ketujuh di Liga Inggris, yakni sekitar 3,9 juta pound per tahun untuk tiap pemain .

"Tottenham itu dimiliki Joe Lewis, salah satu orang terkaya di dunia, dan klubnya malah memotong gaji staf non-pemain sebanyak 20 persen. Sukar dipercaya," ujar eks pelatih Spurs, Harry Redknapp.

Liga Inggris memang menjadi liga paling alot dalam hal pemotongan gaji di Eropa. Para pemain di sana tak sepenuhnya setuju mengalami pemotongan gaji. Pertemuan yang diadakan antara asosiasi pemain (PFA), pihak klub, dan liga pun menemui jalan buntu. 

Finansial Kuat

Krisis Corona memang memberikan dampak besar bagi sepak bola Eropa. Klub-klub seperti Juventus, Bayern Munchen, Barcelona, dan Real Madrid saja sampai harus memotong gaji pemainnya. 

Walau begitu, klub Real Madrid sedikit berbeda dari yang lainnya. El Real merupakan sebuah klub yang dikelola dengan sangat baik. 

Los Galacticos memiliki kondisi finansial yang sangat kuat. Pemasukan mereka pun yang terbesar di dunia saat ini. 

Maka tak heran mereka berani membeli banyak pemain mahal. Walau sempat memiliki utang besar di masa silam, saat ini Real Madrid hampir bersih dari utang. 

Maka tak heran jika perlakuan Barcelona dan Real Madrid berbeda dalam menyikapi krisis karena virus corona ini. Ketika Barcelona harus memotong 70 persen gaji pemainnya, Real Madrid hanya berani memangkas 10 persen gaji. 

Real Madrid pun memastikan hanya akan memotong gaji pemain dan staf pelatih  dan tetap membayar penuh gaji para karyawannya. Dengan mengurangi beban gaji pemain dan staf pelatih, Madrid sudah berhemat 50 juta euro.