In-depth

Kisah Perjalanan Persibom Bolaang Mongondow di Kompetisi Sepakbola Indonesia

Sabtu, 18 April 2020 12:05 WIB
Penulis: Adriyan Adirizky Rahmat | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
 Copyright:
Spesialis Papan Tengah Divisi Utama

Menembus Divisi Utama yang menjadi kompetisi kasta tertinggi sepakbola Indonesia, Persibom tergabung ke WIlayah Timur. Fajar Bulawan bertahan selama tiga musim beruntun dengan label spesialis papan tengah.

Pada keikutsertaan pertama di ajang Divisi Utama 2005, Persibom hanya mampu mengakhiri musim di peringkat ke-11 dari 14 kontestan di Wilayah Timur. Mereka hanya mampu mengemas 31 poin dari 26 laga.

Persibom seolah mengalami de javu di ajang Divisi Utama 2006 dengan lagi-lagi finish di peringkat ke-11 dari 14 klub di Wilayah Timur. Namun, kali ini, Fajar Bulawan mampu meraih 33 poin, dua poin lebih banyak dari musim lalu.

Posisi Persibom di ajang Divisi Utama 2007/08 sedikit lebih baik dari musim sebelumnya, yakni peringkat 10 dari 18 klub di Wilayah Timur. Mereka berhasil meraih 46 poin namun gagal menembus Liga Super Indonesia.

Pada 2007/08 ini, Divisi Utama menjadi musim terakhir dilabeli sebagai kompetisi kasta tertinggi sepakbola Indonesia. Sebab, pada musim 2009/10, PSSI menggulirkan LSI yang menggantikan status Divisi Utama.

Mengakhiri Divisi Utama 2007/08 diperingkat ke-10, membuat Persibom harus gigit jari dan menelan kecewa yang amat dalam. Sebab, mereka hanya terpaut satu anak tangga saja untuk lolos ke edisi pertama LSI.

Detik-Detik Jelang Mati Suri
Sejatinya, Persibom merupakan satu-satunya klub asal Sulawesi Utara yang tetap mampu bertahan akibat tak mampu lolos ke LSI. Dua saudara yang lainnya, Persma Manado dan Persmin Minahas justru bangkrut.

Kedua klub tersebut tak kuasa sembuh dari krisis finansial yang melanda. Akibat PSSI telah mengharamkan seluruh klub menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) daerahnya masing-masing.

Tertahan di Divisi Utama 2008/09, Persibom mampu bersaing dalam jalur perebutan juara. Sayang mereka gagal melaju ke Babak 8 Besar setelah hanya finish di peringkat kelima dari 14 kontestan di Wilayah Timur.

Berhasil untuk tetap eksis pada musim lalu, Persibom akhirnya tak kuasa menahan dari jeratan krisis finansial. Mereka tak berpartisipasi lagi di ajang Divisi Utama 2009/10 setelah dinyatakan bangkrut dan akhirnya mati suri.

Apa Kabar Persibom Saat Ini?
Setelah hampir sembilan tahun mati suri, Persibom akhirnya hidup kembali pada tahun 2017. Namun kali ini, Fajar Bulawan tak berbasis di Kotamobagu lagi menyusul pemekaran Bolaang Mongondow menjadi kabupaten.

Persibom untuk pertama kalinya kembali berkompetisi di ajang resmi di bawah naungan PSSI. Sejak musim 2017 hingga 2019, Fajar Bulawan selalu meramaikan perburuan gelar juara Liga 3 Zona Sulut.

Perjalanan Persibom di Kancah Sepak bola Nasional
2002: Juara 6 Divisi II.
2003: Runner-up Divisi II (Promosi ke Divisi I).
2004: Juara 3 Divisi I (Promosi ke Divisi Utama).
2005: Peringkat 11 Wilayah Timur Divisi Utama.
2006: Peringkat 11 Wilayah Timur Divisi Utama.
2007/08: Peringkat 10 Wilayah Timur Divisi Utama.
2008/09: Peringkat 5 Wilayah Timur Divisi Utama.
2009/10: Tak Berpartisipasi Akibat Krisis Finansial.
2017: Fase Pertama Liga 3 Zona Sulut.
2018: Fase Pertama Liga 3 Zona Sulut.
2019: Fase Pertama Liga 3 Zona Sulut.