Liga Indonesia

Pelatih Fisik Bali United Bicara soal Konsumsi Gorengan

Senin, 27 April 2020 10:31 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Lanjar Wiratri
© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Mengonsumsi gorengan untuk menu berbuka di bulan puasa mendapat sorotan khusus dari pelatih fisik Bali United. Copyright: © Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Mengonsumsi gorengan untuk menu berbuka di bulan puasa mendapat sorotan khusus dari pelatih fisik Bali United.

INDOSPORT.COM - Gorengan menjadi salah satu menu yang biasa tersedia untuk teman buka puasa. Namun bagi seorang atlet, ada pantangan agar gorengan tak dikonsumsi termasuk untuk para pemain klub Liga 1, Bali United.

Gorengan mengandung banyak kalori yang mempengaruhi hormon untuk mengatur nafsu makan dan penyimpanan lemak. Selain itu, makanan yang diolah dengan minyak bisa mereduksi nutrisi dalam sebuah makanan.

Hal itulah yang membuat gorengan tak dianjurkan bagi atlet. Anjuran ini juga berlaku untuk para pemain Bali United. Selama bulan Ramadan ini, para pemain ada di rumah karena tim tak latihan. 

"Harusnya untuk sekelas atlet memang tidak dianjurkan makan gorengan, apalagi beli di luar. Mungkin, jika disiasati memakan gorengan hasil masakan di rumah sendiri dengan porsi terbatas," ucap pelatih fisik Bali United, Yogi Nugraha.

Meski ada sedikit kelonggaran, namun para atlet diyakini akan menghindari gorengan. Pasalnya, Bali United memberlakukan denda jika berat badan para pemain naik.

Bila naik satu ons, para pemain didenda Rp100 ribu. Sementara bila naik sampai satu kilogram, denda mencapai Rp1,5 Juta. Deretan makanan lain akan jadi opsi agar berat badan tetap terjaga.

Terlebih bagi pemain yang pernah dipanggil Timnas Indonesia era Shin Tae-yong. Pelatih asal Korea Selatan ini pernah menegaskan bahwa gorengan tak boleh dikonsumsi atlet.