Liga Italia

3 Opsi Duet Bomber Impian yang Bisa Dimiliki AC Milan 2020/21

Minggu, 3 Mei 2020 19:30 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© INDOSPORT
Sejumlah duet bomber idaman, sepertinya bisa dimiliki klub Serie A Italia, AC Milan, pada musim 2020/21 mendatang. Copyright: © INDOSPORT
Sejumlah duet bomber idaman, sepertinya bisa dimiliki klub Serie A Italia, AC Milan, pada musim 2020/21 mendatang.

INDOSPORT. COM - Sejumlah duet bomber idaman, sepertinya bisa dimiliki klub Serie A Italia, AC Milan, pada musim 2020/21 mendatang.

Pentas sepak bola Liga Italia belakangan dihebohkan dengan rencana AC Milan merekrut pelatih anyar asal Jerman, Ralf Rangnick. Dilansir dari MilanNews, Ralf Rangnick kabarnya tinggal selangkah lagi dikatakan resmi menjadi pelatih Rossoneri.

Ralf Rangnick hanya perlu bertemu dengan pemilik AC Milan, Gordon Singer, demi menyelesaikan kesepakatan akhir. Bila semua berjalan lancar, Ralf Rangnick akan melangsungkan tanda tangan kontrak berdurasi tiga tahun.

Seiring isu Ralf Rangnick, muncul pula kabar lainnya tentang ketertarikan AC Milan memboyong pemain-pemain baru. Ada bintang yang masuk dalam pemain bawaan Ralf Rangnick, ada pula yang memang diincar manajemen AC Milan secara langsung.

Segala pemain yang diincar, ternyata tampak bisa membuat AC Milan memiliki sejumlah opsi duet bomber sekaligus. Jika semuanya terwujud, Rossoneri pada musim 2020/21 nanti dipastikan tak akan kekurangan stok penyerang.


Opsi Pertama

© Twitter @OptaJohan
Klub Serie A Italia, AC Milan, dikabarkan tertarik memboyong wonderkid Belanda yang bermain di AZ Alkmaar, Myron Boadu. Copyright: Twitter @OptaJohanKlub Serie A Italia, AC Milan, dikabarkan tertarik memboyong wonderkid Belanda yang bermain di AZ Alkmaar, Myron Boadu.

Myron Boadu, penyerang asal Belanda milik AZ Alkmaar ini tengah masuk ke dalam radar AC Milan. Berdasarkan laporan Calciomercato, Myron Boadu jadi salah satu nama yang ingin diboyong Ralf Rangnick ke San Siro.

Wajar sebenarnya jika Rangnick kepincut bakat Myron Boadu. Maklum saja, sepanjang musim 2019/20, Myron Boadu tampil begitu memukau mengisi lini depan AZ Alkmaar.

Bayangkan, dari 39 kali penampilan, Myron Boadu mampu mengoleksi 20 gol dan 13 assist, sungguh produktif. Terlebih lagi, Myron Boadu masih sangat muda, 19 tahun, dan diyakini bakal lebih bersinar lagi saat nanti berkostum AC Milan.

Peran Myron Boadu dapat ditunjang oleh kehadiran bomber top senior, Zlatan Ibrahimovic. Sejak musim dingin 2020, Ibrahimovic memang kembali membela AC Milan, setelah diboyong dari LA Galaxy secara gratis.

© Twitter.com/@acmilan
Selebrasi Zlatan Ibrahimovic usai cetak gol ke gawang Inter Milan. Copyright: Twitter.com/@acmilanSelebrasi Zlatan Ibrahimovic usai cetak gol ke gawang Inter Milan.

Soal usia, Ibra jelas duah tidak muda lagi. Oktober nanti Ibra bakal menginjak umur 39 tahun, tergolong senja untuk ukuran pemain level tertinggi Eropa.

Meski begitu, Ibra kabarnya akan mendapatkan tempat spesial di bawah komando Ralf Rangnick. Sang juru taktik Jerman akan memertahankan Ibra yang kontraknya bersama AC Milan habis Juni nanti.

Peran Ibra pun mungkin sepertinya dapat dimaksimalkan sebagai rekan duet Myron Boadu. Pengalaman panjang Ibra selaku bomber top dunia, bisa melengkapi kemampuan Myron Boadu yang masih sangat muda.

Opsi Kedua

© Catherine Steenkeste/Getty Images
Striker Inter Milan yang dipinjamkan ke Paris Saint-Germain (PSG) Mauro Icardi. Copyright: Catherine Steenkeste/Getty ImagesStriker Inter Milan yang dipinjamkan ke Paris Saint-Germain (PSG) Mauro Icardi.

AC Milan tengah berupaya mendekati Mauro Icardi agar mau bergabung. Kebetulan, masa depan Icardi juga masih tanda tanya, dan peluang AC Milan mendapatkan jasanya terbuka lebar.

Musim depan, Icardi bakal dipulangkan Paris Saint-Germain (PSG) ke klub asalnya, Inter Milan, setelah masa peminjamannya hingga Juni nanti tak mendapat perpanjangan. Masalahnya, Icardi kabarnya sudah enggan bermain untuk Inter Milan, dan ingin mencari klub Liga Italia lainnya.

AC Milan jelas jadi opsi yang menarik bagi Icardi. Toh, AC Milan memang membutuhkan Icardi, agar memperbaiki kekuatan lini depan tim yang sepanjang musim 2019/20 anjlok drastis.

Icardi sendiri punya rekam jejak mentereng soal membobol gawang lawan. Bersama PSG musim ini, Icardi sudah mencetak 20 gol dari 31 penampilan.

Kalau menengok ke belakang, karier Icardi jelas lebih menawan lagi. Membela Inter Milan, Icardi sudah dua kali meraih penghargaan top skor Serie A, yakni musim 2014/15 serta 2017/18.

Sedari 2014/15 hingga 2018/19, torehan gol Icardi untuk Inter Milan bahkan selalu mampu menyentuh dua digit. Artinya, andai nanti gabung AC Milan, Icardi mungkin tak perlu banyak waktu adaptasi, karena ketajamannya memanglah sudah begitu terasah.

Peran Icardi kemungkinan besar bakal diduetkan dengan Timo Werner, bomber Jerman yang masuk ke dalam rencana transfer Ralf Rangnick. Ketajaman Werner dalam beberapa tahun terakhir begitu bersinar bersama RB Leipzig, sehingga Rangnick tergoda memboyongnya ke AC Milan.

Memang benar, Werner belum pernah sama sekali mentas di Jerman. Ada ketakutan, kalau Werner kesulitan menjalani masa adaptasi ketika nanti gabung AC Milan.

© Stuart Franklin/Bongarts/Getty Images
Striker klub Bundesliga Jerman RB Leipzig Timo Werner. Copyright: Stuart Franklin/Bongarts/Getty ImagesStriker klub Bundesliga Jerman RB Leipzig Timo Werner.

Tapi tak perlu khawatir berlebihan, sebab Rangnick yang mengajaknya, sudah mengerti betul cara memakai Werner. Buktinya saja, Rangnick pada musim 2018/19 melatih RB Leipzig, berhasil membuat Werner tampil gahar dengan koleksi 16 gol.

Rangnick pasti akan benar-benar membantu Werner agar tetap tampil tajam di tanah Italia. Toh, kualitas Werner sejatinya benar-benar memukau untuk urusan menjebol gawang lawan.

Sedari pertama kali membela Leipzig pada 2016, torehan Werner per musimnya tak pernah kurang dari angka 16 gol. Artinya, Werner hanya perlu melewati rintangan adaptasi saja untuk menjadi penyerang tajam AC Milan.

Apalagi, bila benar Werner sampai diduetkan dengan Icardi, kerja sama mereka berdua diyakini bakal sangat fenomenal. Icardi bertugas sebagai pembunuh di kotak penalti, dan Werner yang membantu mengacak-acak pertahanan lawan menggunakan kecepatan larinya.

Opsi Ketiga

© NurPhoto/GettyImages
Luka Jovic, striker Real Madrid Copyright: NurPhoto/GettyImagesLuka Jovic, striker Real Madrid

AC Milan melayangkan penawaran kepada penyerang Real Madrid asal negara Balkan Serbia, Luka Jovic. Dilansir dari Football Italia, manajemen Rossoneri menawar Jovic dengan mahar 35 juta euro atau sekitar Rp569 miliar.

Pihak AC Milan tampak coba memanfaatkan situasi Jovic yang gagal bersinar bersama El Real. Maklum saja, sejak gabung Real Madrid pada 2 Juli 2019, kualitas ketajaman Jovic dalam mencetak gol langsung menurun drastis.

Musim 2018/19, Jovic yang masih bermain untuk klub Bundesliga Jerman, Eintracht Frankfurt, mampu menghasilkan total 27 gol. Sementara musim ini, Jovic yang sudah tampil 24 kali, cuma bisa mencetak dua gol.

Andai transfer Jovic terwujud, AC Milan artinya sukses membuat reuni duo bomber Balkan. Pasalnya, sebelum Jovic datang, AC Milan sudah lebih dulu memiliki Ante Rebic, yang merupakan sesama penyerang asal kawasan Balkan atau Eropa Tenggara.

© Twitter @RossoneriBlog
Ante Rebic menjelma menjadi senjata rahasia AC Milan berkat gol-gol dan penampilan impresifnya di semua kompetisi yang diikuti I Rossoneri. Copyright: Twitter @RossoneriBlogAnte Rebic menjelma menjadi senjata rahasia AC Milan berkat gol-gol dan penampilan impresifnya di semua kompetisi yang diikuti I Rossoneri.

Rebic gabung AC Milan sejak 2 September 2019. Ia datang sebagai penyerang pinjaman dari klub Bundesliga Jerman, Eintracht Frankfurt.

Sepanjang memperkuat AC Milan, Rebic total mengoleksi tujuh gol dari 18 penampilan. Merangkum data Transfermarkt, kiprah Rebic sekaligus menjadi yang tertajam di antara seluruh pemain AC Milan musim 2019/20.

Kontrak peminjaman Rebic di AC Milan masih berlaku sampai tahun 2021 mendatang. Artinya, Rebic tetap ada menghiasi dalam skuat, jika musim depan AC Milan sukses mendatangkan Jovic.

Kalau melihat ke belakang, Rebic dan Jovic pada musim 2018/19 sama-sama membela Eintracht Frankfurt. Keduanya kala itu tampil gemilang mengisi lini depan tim.

Rebic kala itu perannya bertugas menemani Jovic dalam skema dua penyerang. Eintracht Frankfurt sendiri yang ditangani pelatih Adi Hutter, memang gemar menerapkan formasi 3-5-2, dengan duet Rebic dan Jovic di lini depan.

Jumlah gol Rebic sendiri tak sebanyak Jovic yang menyentuh angka 27 gol semusim. Rebic total mengoleksi 10 gol, lantaran perannya lebih mundur ke belakang, atau menyusuri sisi sayap, tidak seperti Jovic yang konsisten menjadi bomber oportunis di kotak penalti.

Peran duet Rebic dan Jovic yang paling memukau, mungkin ketika Eintracht Frankfurt bertandding dalam babak perempat final Liga Europa 2018/19 kontra Benfifa. Dua leg laga tandang kandang melawan Benfica, mampu dimenangkan Eintracht Frankfurt berkat unggul agregat gol tandang 4-4, yang mana Rebic membukukan dua assists, dan Jovic satu gol.