Liga Indonesia

Bhayangkara Tolak Keras Wacana Pemotongan Subsidi Klub Liga 1

Rabu, 6 Mei 2020 19:07 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Media Bhayangkara FC
Bhayangkara FC melalui COO Sumardji menjadi tim yang menolak keras wacana pemotongan subsidi untuk klub Liga 1 2020. Copyright: © Media Bhayangkara FC
Bhayangkara FC melalui COO Sumardji menjadi tim yang menolak keras wacana pemotongan subsidi untuk klub Liga 1 2020.

INDOSPORT.COM - Bhayangkara FC menjadi tim yang menolak keras wacana pemotongan subsidi untuk klub Liga 1 2020. Baginya tim sudah habis-habisan selama pandemi virus corona, sehingga tidak elok bila subsidi di potong.

Penolakan itu sendiri diutarakan oleh COO Bhayangkara FC, Sumardji. Sumardji menengaskan bahwa Bhayangkara membutuhkan subsidi di masa pandemi corona saat ini untuk operasional klub.

"Ya jangan di potong lah, kita saat ini sudah habis-habisan untuk tim. Sebenarnya semua pasti berharap dari subsidi yang diberikan dari PT LIB tersebut untuk membantu kebutuhan dari tim itu sendiri," kata Sumardji.

Sumardji menambahkan saat ini keuangan klub memang sedang minim pemasukan. Maka dari itu beberapa waktu yang lalu, Bhayangkara FC meminta kepada PT LIB untuk membayarkan subsidi termin kedua untuk membantu biaya operasional tim.

"Sekarang sponsor sudah tidak ada yang masuk karena Virus Corona ini. Tapi kami masih memiliki kewajiban untuk bisa membayar gaji pemain dan itu kan harus kami bayarkan. Kalau memang dipotong ya pasti akan sangat dirugikan," pungkas Sumardji.

Sebelumnya operator kompetisi Liga Indonesia, PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengirimkan surat kepada PSSI. Dimana dalam surat bernomor  187/UB-COR/V-2020 pada tanggal 4 Mei 2020 meminta PSSI untuk menghentikan secara total Liga 1 dan Liga 2.

Tak hanya itu, dalam surat tersebut pula, LIB meminta subsidi klub Liga 1 dan Liga 2 dipotong, yakni subsidi klub Liga 1 dibayar sebesar Rp350 juta per termin, sedangkan klub Liga 2 sebesar Rp100 juta per termin.

Artinya klub Liga 1 hanya menerima Rp3,5 miliar (Rp350 juta X 10 termin), sedangkan klub Liga 2 sebesar Rp1 miliar (Rp100 juta X 10 termin).