Liga Inggris

Ide Gila Laga Liga Inggris Tak 45 Menit setelah Pandemi Corona

Rabu, 6 Mei 2020 13:24 WIB
Penulis: Bayu Wira Handyan | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Catherine Ivill/Getty Images
Ketua Asosiasi Pesepak Bola Profesional Inggris (PFA), Gordon Taylor, menyarankan laga Liga Inggris setelah pandemi corona tak berlangsung 45 menit. Copyright: © Catherine Ivill/Getty Images
Ketua Asosiasi Pesepak Bola Profesional Inggris (PFA), Gordon Taylor, menyarankan laga Liga Inggris setelah pandemi corona tak berlangsung 45 menit.

INDOSPORT.COM – Ketua Asosiasi Pesepak Bola Profesional Inggris (PFA), Gordon Taylor, menyarankan laga Liga Inggris yang digelar setelah pandemi corona tak lagi berlangsung selama 45 menit.

Dilansir dari BBC, Taylor menyatakan bahwa saran tersebut akan membuat pertandingan yang digelar bisa lebih aman untuk para pemain yang berlaga di lapangan.

Saran dari Taylor tersebut berkaitan dengan bagaimana para pesepak bola tersebut bisa mengatasi kelelahan akibat banyaknya pertandingan yang diselenggarakan dalam waktu yang sangat singkat.

Pasalnya, Liga Inggris yang saat ini masih ditunda rencananya bakal kembali digelar setidaknya awal bulan Juni mendatang dan harus sudah selesai menyelenggarakan semua sisa laga yang tertunda pada tanggal 31 Juli.

Itu berarti Liga Inggris bakal menyelenggarakan setidaknya dua sampai tiga laga tiap pekannya. Jika laga tersebut dilangsungkan dalam waktu normal, bukan tak mungkin risiko cedera yang akan dialami para pemain bakal meningkat tajam.

“Selalu ada kemungkinan untuk ide-ide baru, termasuk pergantian pemain lebih dari tiga kali atau laga yang akan berlangsung kurang dari 45 menit tiap babaknya,” ujar Gordon Taylor.

“Saya ingin musim ini tetap bisa diselesaikan. Masih banyak poin yang bisa diraup oleh para klub untuk saling bersaing demi posisi terbaik di klasemen dan saya ingin kita menyelesaikan musim ini dengan aman,” tandasnya.

Dirinya menambahkan, bahwa saran ini masih akan terus digodog dalam diskusi yang dilaksanakan jelang bergulirnya Liga Inggris setelah tertunda karena pandemi virus corona.