Liga Indonesia

Bojan Hodak Curhat Perjalanan Panjang Jadi Pelatih di Asia Tenggara

Senin, 11 Mei 2020 11:13 WIB
Penulis: Adriyan Adirizky Rahmat | Editor: Lanjar Wiratri
© Official PSM Makassar
Juru taktik klub Liga 1 PSM Makassar, Bojan Hodak, menceritakan perjalanan panjangnya hingga menjadi salah satu pelatih sepak bola asing tersukses di Asia Tenggara. Copyright: © Official PSM Makassar
Juru taktik klub Liga 1 PSM Makassar, Bojan Hodak, menceritakan perjalanan panjangnya hingga menjadi salah satu pelatih sepak bola asing tersukses di Asia Tenggara.

INDOSPORT.COM - Juru taktik klub Liga 1 PSM Makassar, Bojan Hodak, menceritakan perjalanan panjangnya hingga menjadi salah satu pelatih sepak bola asing tersukses di Asia Tenggara.

Seperti yang dikutip INDOSPORT dari salah satu media Kroasia, Jutarnji, Hodak memulai karier sebagai pesepak bola profesional bersama klub lokal di negaranya, FC Trnje, selama lima tahun.

Setelah itu, ia bermain di beberapa klub Kroasia seperti NK Vrapce, NK Hrvatski Dragovoljac, dan NK Ponikve. Hodak lalu juga pernah memperkuat dua klub Singapura, Balestier Central dan Jurong FC.

Pria kelahiran 4 Mei 1971 ini juga pernah merasakan atmosfer Liga Hong Kong bersama Hong Kong Rangers. Selama kurang lebih lima tahun merantau, Hodak kembali ke FC Trnje pada tahun 2002.

Setelah itu, Hodak merasa kondisi fisiknya tidak lagi normal untuk terus berlari di atas lapangan hijau. Ia memutuskan pensiun dan meminta izin kepada keluarganya untuk kembali ke Asia Tenggara sebagai pelatih.

"Saya lalu membeli satu set kaus dan pergi untuk melatih anak-anak di Malaysia. Pada sebuah akademi yang dibuka oleh orang Inggris, mantan rekan tim saya," ungkap Hodak dalam wawancaranya.

Pada tahun 2006, Hodak dipercaya sebagai pelatih kepala UPB MyTeam Malaysia. Selama tiga tahun bersama klub tersebut, ia mempersembahkan predikat sebagai runner up Liga Super Malaysia 2007.

Hodak kemudian hengkang ke klub Kamboja, Phom Peng Crown, pada tahun 2010. Ia pun menghadiahkan trofi Cambodian League (C-League) pada musim 2011 untuk klub ibu kota tersebut.

"Di China, saya menjadi asisten Rajko Magic di Shandong Luneng dan kemudian ke pelatih asal Portugal, Manuel Barbosa," kenang Hodak saat menjadi asisten pelatih Shandong Luneng pada tahun 2011.

Setelah itu, ia kembali lagi ke Malaysia bersama Kelantan FA pada tahun 2012 hingga 2013. Selama itu, Hodak mempersembahkan trofi Liga Super Malaysia, Piala Super Malaysia, dan Piala FA Malaysia (dua kali).

Pada tahun 2014, Hodak bergabung ke klub kaya raya Malaysia, Johor Darul Takzim. Pelatih sepak bola berlisensi UEFA Pro ini pun berhasil meraih trofi Liga Super Malaysia dan runner up Piala Super Malaysia.

Federasi sepakbola Malaysia pun mempercayai Hodak untuk menukangi Timnas U-19 pada tahun 2017 hingga 2019. Hasilnya, Harimau Malaya Muda dibawa menjadi juara Piala AFF U-18 pada tahun 2018.

Kini, Bojan Hodak mencoba peruntungannya sebagai salah satu pelatih sepak bola asing tersukses di Asia Tenggara dengan bergabung bersama salah satu klub elite Liga 1 2020, PSM Makassar.