In-depth

Vladimir Smicer, Pahlawan Liverpool Atas AC Milan yang Kerap Terlupakan

Kamis, 14 Mei 2020 13:09 WIB
Editor: Coro Mountana
© zimbio
Vladimir Smicer, Pahlawan Liverpool Atas AC Milan yang Kerap Terlupakan Copyright: © zimbio
Vladimir Smicer, Pahlawan Liverpool Atas AC Milan yang Kerap Terlupakan

INDOSPORT.COM – Vladimir Smicer, pahlawan Liverpool dalam final Liga Champions 2004/05 atas AC Milan yang kerap terupakan.

Salah satu momen terbaik yang paling diingat oleh suporter Liverpool adalah saat mengalahkan AC Milan di final Liga Champions 2004/05 tentunya. Bagaimana tidak, sempat tertinggal 0-3, Liverpool sukses membalikkan keadaan di babak adu penalti.

Para suporter Liverpool pun tentu ingat bagaimana Steven Gerrard yang mencetak gol pertama, Xabi Alonso dengan gol penyama kedudukan atau Jerzy Dudek yang jadi pahlawan di drama adu penalti. Namun ada satu nama lagi yang kerap terlupakan oleh suporter Liverpool.

Sosok itu adalah Vladimir Smicer yang sesungguhnya juga berperan penting dalam kemenangan Liverpool atas AC Milan dalam malam bersejarah di Istanbul. Berikut kami rangkumkan profil Vladimir Smicer, pahlawan Liverpool di Liga Champions yang kerap terlupakan.

Vladimir Smicer

Nama Smicer menjadi tenar ketika ia masuk dalam skuat legendaris Ceko saat menjadi finalis Euro 1996. Berselang beberapa tahun kemudian, Smicer pun dipinang Liverpool untuk memperkuat skuat di awal 2000-an.

Banyak gelar berhasil dimenangkan Smicer bersama Liverpool, termasuk treble winner versi mini pada awal abad 21 ini. Tapi di antara semua gelar itu, hanya satu yang paling berkesan bagi Smicer yaitu Liga Champions 2004/05.

Kembali pada momen final Liga Champions 2004/05, wajar saja jika banyak yang lupa dengan kehadiran Smicer, soalnya orang akan lebih ingat dengan bagaimana gol pertama atau gol penyama kedudukan terjadi. Padahal Smicer adalah pencetak gol kedua dan itu terjadi dengan sangat indah.

© GettyImages
Vladimir Smicer dan Steven Gerrard mengangkat trofi Liga Champions 2004/05. Copyright: GettyImagesVladimir Smicer dan Steven Gerrard mengangkat trofi Liga Champions 2004/05.

Masuk sebagai pemain cadangan menggantikan Harry Kewell, Smicer sanggup membuat Liverpool lebih berbahaya di lini tengah. Penampilan bagusnya dalam laga itu mencapai puncak ketika ia melepaskan tembakan jarak jauh mendatar yang tak bisa dibendung kiper AC Milan, Jerzy Dudek.

Dibanding gol pertama dan ketiga, gol milik Smicer sangatlah indah karena sangat sulit untuk mencetak gol dari jarak seperti itu, apalagi lawannya adalah Dida, kiper Brasil. Tak hanya itu, Smicer juga akhirnya menjadi salah satu eksekutor penalti yang sukses membobol gawang Dida.

Namun ternyata, sebelum Smicer menjadi pahlawan di malam final Liga Champions ia ternyata sempat mengungkapkan kekecewaannya. Pasalnya setelah mengetahui musim itu adalah yang terakhir kalinya bermain untuk Liverpool, ia ingin bermain di Anfield.

Akan tetapi pelatih Liverpool saat itu, Rafael Benitez malah tak menyertakan Smicer dalam laga terakhir Liverpool di Anfield pada ajang Liga Inggris. Smicer pun secara jantan menemui Benitez dan menyatakan bahwa ia sangat kecewa.

“Saya marah karena tidak bisa bermain setidaknya 10 menit terakhir di Anfield untuk mengucapkan selamat tinggal kepada suporter. Saya kemudian menemui Beintez dan mengatakan betapa kecewanya saya, ungkap Smicer seperti dikutip dari Liverpoolecho.

Namun seperti yang kita tahu, Benitez ternyata menyimpan Smicer untuk final Liga Champions sebagai pengganti Kewell. Keputusan Benitez tepat, Smicer berhasil menjadi pahlawan Liverpool di laga terakhirnya dengan gol tendangan jarak jauh yang sangat menentukan dan membuatnya jadi pahlawan.