Liga Spanyol

5 Wonderkid Barcelona yang Layu Sebelum Berkembang

Kamis, 21 Mei 2020 16:42 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Indosport
Bojan Krkic jadi salah satu wonderkid gagal cetakan akademi La Masia, Barcelona. Copyright: © Indosport
Bojan Krkic jadi salah satu wonderkid gagal cetakan akademi La Masia, Barcelona.

INDOSPORT.COM - Memiliki cap wonderkid, para alumni akademi La Masia ini harus menjalani karier yang suram di tim senior Barcelona. 

Barcelona dikenal sebagai salah satu klub dengan akademi sepak bola terbaik di dunia. Akademi bernama La Masia di Barcelona telah berhasil mencetak bintang-bintang ternama dunia. 

Para pemain ini bukan hanya sukses di Barca, tetapi juga di klub lainnya. Mereka antara lain adalah Charles Puyol, Lionel Messi, Andres Iniesta, Xavi Hernandez, Cesc Fabregas, Sergio Busquets, dan lainnya. 

Namun, meski memiliki akademi sepak bola terbaik di dunia, tak semua jebolan La Masia mampu bersaing di level tertinggi. 

Banyak dari mereka yang mendapat cap wonderkid namun harus layu sebelum berkembang. Siapa saja mereka? Berikut ulasannya. 

1. Bojan Krkic

Bojan Krkic digadang-gadang sebagai penerus sejati Lionel Messi di Barcelona. Bagaimana tidak, Bojan telah melakukan debut di tim utama Barcelona pada usia 17 tahun 19 hari. 

Usia tersebut mengalahkan rekor yang dipegang Messi sebagai pemain termuda Barca di LaLiga. Pada musim debutnya, Bojan sukses mengemas 10 gol dari 30 laga. 

Akan tetapi, seiring waktu berjalan, penampilan Bojan cenderung statis alias jalan di tempat. Di usianya yang semakin matang, ia bahkan mengalami penurunan performa yang tajam. 

Ia pun dilepas ke klub AS Roma. DI Roma karier Bojan juga cenderung redup, tak sesuai dengan reputasinya sebagai wonderkid. 

Bojan pun akhirnya terdampar ke klub gurem Inggris, Stoke City, sebelum akhirnya membela klub MLS, Montreal Impact di usianya yang ke-29 tahun. 

2. Isaac Cuenca

Nama Isaac Cuenca pernah jadi pembicaraan pada awal dekade 2010-an. Digadang-gadang menjadi bomber tajam Barcelona, karier Isaac harus terjun bebas karena cedera yang dialaminya. 

Isaac Cuenca mendapatkan promosi ke tim senior oleh pelatih Pep Guardiola. Ia diplot sebagai pengganti David Villa yang kala itu cedera. 

Sayang, kariernya anjlok gara-gara cedera yang tak tertangani dengan baik. Setelah itu penampilannya seperti menurun. 

Cuenca pun dilepas Barca pada 2014 dan bergabung dengan klub-klub kelas dua di Eropa seperti Deportivo La Coruna, Bursaspor, Granada, dan Hapoel Be'er Sheva. 

3. Giovanni Dos Santos 

Siapa yang tak kenal Giovani Dos Santos. Pemain asal Meksiko ini pernah digadang-gadang sebagai penerus Ronaldinho di Barcelona. 

Gaya main dan penampilan fisik Dos Santos memang mirip dengan Ronaldinho. Sayangnya, meski memiliki potensi menjadi pemain terbaik dunia, ia gagal berkembang dengan baik. 

Ia pun memutuskan hijrah dari Barcelona pada 2008 dan berlabuh ke Tottenham Hotspur. Malangnya, di Inggris kariernya malah mandek karena cedera. 

Kehancuran Giovani Dos Santos semakin parah ketika dirinya terjebak dalam kehidupan glamour yang dipenuhi pesta pora. Ia pun kini pulang kampung ke Meksiko memperkuat klub Club America. 

4. Cristian Tello

Cristian Tello bukan hanya alumni La Masia, ia juga merupakan kelahiran Catalunya. Sebagai striker, ia memiliki naluri mencetak gol yang bagus. 

Sayang, Cristian Tello gagal memenuhi ekspektasi publik Barcelona. Kariernya meredup hingga akhirnya ia dilepas ke klub Porto dan Fiorentina. Saat ini Tello bermain di klub LaLiga lainnya, yakni Real Betis. 

5. Jean Marie Dongou

Jean Marie Dongou adalah salah satu jebolan La Masia lainnya yang layu sebelum berkembang. Dongou sempat diprediksi menjadi penerus Samuel Eto'o di Barcelona. 

Anggapan itu tak berlebihan karena Dongou sempat berjaya saat di Barcelona B pada musim 2014-2015 dengan mencetak 11 gol. 

Sayang, Dongou tak cukup baik untuk bisa menembus skuat inti Barcelona. Selama di tim senior, ia cuma main sebanyak satu kali saja. 

Dongou saat ini sudah berusia 25 tahun dan memiliki karier yang sangat buruk. Selepas dari Barca, ia berlabuh ke klub Real Zaragoza dan pindah ke klub yang lebih kecil seperti Gimnastic, Lugo, dan Honka.