In-depth

Mencari Teman Duet Thomas Gardner di Lini Tengah Timnas Indonesia

Rabu, 3 Juni 2020 15:03 WIB
Editor: Rafif Rahedian
© GettyImages
Jika Thomas Gardner memilih untuk naturalisasi, maka siapakah teman duet yang cocok untuknya di Timnas Indonesia? Copyright: © GettyImages
Jika Thomas Gardner memilih untuk naturalisasi, maka siapakah teman duet yang cocok untuknya di Timnas Indonesia?

INDOSPORT.COM Thomas Gardner merupakan salah satu pemain keturunan Indonesia yang tampil di kasta teratas sepak bola Eropa. Jika ia memilih jadi WNI, maka siapakah teman duet yang cocok untuknya di Timnas Indonesia?

Menurut Transfermarkt, Gardner dinyatakan memiliki keturunan Indonesia. Situasi ini membuat peluang Timnas Indonesia untuk melakukan proses naturalisasi terhadap sang pemain terbuka lebar.

Andai PSSI benar-benar akan menawarkan Gardner menjadi WNI, dan sang pemain menerimanya, maka lini tengah Timnas Indonesia diprediksi bakal mendapatkan kekuatan baru bernuansa Eropa.

Gardner sendiri saat pernah berkarier di kasta tertinggi sepak bola Kanada bersama Whitecaps FC. Ia telah membela klub tersebut selama kurang lebih dua musim.

Menurut Transfermarkt, Gardner tampil 42 kali untuk tim Whitecaps FC II. Peran Gardner sebagian besar dilalui bersama Whitecaps FC II untuk mengarungi ajang USL Championship, atau kasta kedua Liga Amerika Serikat.

Saat membela Whitecaps FC II, Gardner pernah setim dengan bek kiri hebat Bayern Munchen, Alphonso Davies. Lihat saja daftar skuat Whitecaps FC II dalam ajang USL Championship 2016, pasti tertera nama Gardner dan Davies.

Peran Gardner di musim itu tampil sebanyak 16 kali, sementara Davies 11 kali. Artinya, Gardner telah mendapatkan pendidikan sepak bola yang benar, sebab Davies saja kini bisa menjadi bintang baru Bayern Munchen.

Karier Gardner sebagai pemain Whitecaps FC II harus berakhir per tanggal 1 Januari 2018. Situs Transfermarkt tak mendapatkan data pasti tentang siapa klub yang jadi pelabuhan baru Gardner.

Jika coba ditelusuri, berdasarkan laporan situs Canadian Premier League per tanggal 8 November 2019, Gardner ternyata hijrah menuju tim Liga Premier Kanada, Pacific FC.

Laporan tersebut juga menyebutkan Gardner telah bermain 16 kali untuk Pacific FC dengan torehan lima gol dan empat assists.

Kualitas olah bola Gardner sendiri dianugerahi kemampuan sebagai versatile player. Gardner tak hanya biasa menempati posisi gelandang tengah, tapi juga piawai memainkan peran lainnya.

Setidaknya ada dua posisi lain yang kerap ditempati Gardner, yakni second striker dan winger kanan. Fakta ini jelas menjadi nilai lebih Thomas Gardner, yang bisa diandalkan Timnas Indonesia ketika membutuhkan rotasi.

Mencari Teman Duet Gardner di Timnas Indonesia

© Twitter/@theafcdotcom
Stefano Lilipaly membayangi lawan saat Timnas Myanmar vs Timnas Indonesia di laga uji coba internasional FIFA, Senin (25/03/19). Copyright: Twitter/@theafcdotcomStefano Lilipaly membayangi lawan saat Timnas Myanmar vs Timnas Indonesia di laga uji coba internasional FIFA, Senin (25/03/19).

Nama pertama yang mungkin cocok untuk menjadi teman duet Gardner di lini tengah Timnas Indonesia adalah pemain naturalisasi asal Belanda, Stefano Lilipaly.

Lilipaly sendiri memang sudah menjadi andalan Timnas Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Kepiawaiannya dalam membantu produktivitas membuat namanya dielu-elukan oleh suporter tanah air.

Menurut Transfermarkt, gelandang Bali United tersebut telah memainkan 23 pertandingan bersama Timnas Indonesia senior dengan mengumpulkan tiga dol dan empat assists.

Kreativitas Lilipaly kemungkinan bisa meningkat jika ditemani sosok Gardner. Mengingat Gardner juga memiliki kemampuan bermain sebagai gelandang serang.

Selain Lilipaly, gelandang lokal berbakat Evan Dimas juga diprediksi bisa menjadi teman duet Gardner yang sempurna di lini tengah Timnas Indonesia.

Meski usianya masih terbiang muda, namun Evan Dimas telah dipercaya untuk menjadi tumpuan di lini tengah Skuat Garuda. Seluruh pecinta sepak bola tanah air tentunya sudah tidak meragukan lagi kemampuan sang pemain.

Kemampuannya mengolah si kulit bundar membuat dirinya mampu mengatur tempo permainan Timnas Indonesia dengan tenang. Tak hanya itu, ia juga kerap kali menjalankan tugas seorang striker untuk mencetak gol.

Sosok Evan Dimas pun akhirnya cocok untuk Timnas Indonesia yang masih krisis penyerang haus gol. Karena sejauh ini mereka hanya mengandalkan penyerang naturalisasi yang usianya sudah tidak lagi muda.

Evan Dimas sendiri telah mengumpulkan tiga gol dan satu assists dari 24 pertandingan yang ia mainkan bersama Timnas Indonesia senior.

Gardner pun nantinya bisa melengkapi tugas Evan Dimas di lini tengah Skuat Garuda. Dengan ilmu yang didapat di daratan Eropa, Gardner pun seharusnya bisa melampaui kualitas Evan Dimas.

© Instagram.com/evandimas
Evan Dimas saat berseragam Timnas Indonesia. Copyright: Instagram.com/evandimasEvan Dimas saat berseragam Timnas Indonesia.

Nama terakhir yang bisa menjadi rekan duet terbaik Gardner adalah Syahrian Abimanyu. Meski baru bermain di Timnas Indonesia level junior, namun kemampuannya sudah cukup matang.

Apalagi, Syahrian telah memiliki jam terbang cukup baik di pentas Liga 1. Sejak 2019, ia sudah dipercaya untuk menjadi tumpuan lini tengah Madura United.

Jika berduet dengan Gardner, Syahrian diyakini akan jadi gelandang yang lebih bertugas mengatur ritme permainan. Dia bakal banyak melakukan operan-operan pendek maupun direct yang membantu Timnas Indonesia membongkar pertahanan lawan.

Ditunjang mobilitas Gardner yang kemungkinan bergerak melebar atau sering menusuk ke kotak penalti, tugas Syahrian pasti bakal kian mudah.

Patut dinanti duet Thomas Gardner dan Syahrian Abimanyu bakal berduet mengisi lini tengah Timnas Indonesia kelak. Lalu siapakah pemain yang cocok menjadi teman duet sempurna Gardner di lini tengah Timnas Indonesia?