Bola Internasional

Sebut Nama Persija dan Persib, Anak Eks Borussia Dortmund Angkat Suara

Rabu, 3 Juni 2020 06:49 WIB
Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
 Copyright:

INDOSPORT.COMDayen Gentenaar, anak dari mantan kiper Borussia Dortmund, Dennis Gentenaar, buka suara perihal dua klub besar Indonesia, Persija Jakarta dan Persib Bandung. Hal tersebut ia ungkapkan melalui sebuah wawancara dengan pemain Belanda keturunan Indonesia, Yussa Nugraha.

Sekadar informasi, Dayen Gentenaar sendiri memiliki darah Belanda keturunan Indonesia dari sang ayah, Dennis, yang berasal dari Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Dengan darah Indonesia yang dimilikinya, tentu dirinya ingin bermain di Indonesia dan membela klub-klub lokal Tanah Air.

“Ya, saya ingin (bermain di Indonesia). Saya juga sudah berbicara dengan beberapa klub Indonesia, tapi karena situasi pandemi virus corona ini, jadi harus ditunda dulu,” ucap Dayen kepada Yussa.

Selain itu, Dayen juga mengatakan bahwa sejatinya, ia sudah berada di Indonesia sejak bulan April 2020 lalu untuk menjalani trial. Namun hal tersebut urung terlaksana karena pandemi virus corona.

“Sebenarnya April mau ke Indonesia untuk latihan. Namun ditunda karena corona,” tambahnya.

Tapi, Dayen sendiri enggan untuk memberitahukan klub Indonesia mana saja yang telah melakukan komunikasi dengannya, termasuk klub yang mengajaknya trial di bulan April 2020 silam.

“Saya pikir saya belum boleh mengucapkannya di sini,” tutur Dayen kepada Yussa.

Namun Dayen sendiri mengakui, bila dirinya diberi kesempatan untuk memilih klub Indonesia yang ingin ia bela, dirinya ingin bermain di Bali United suatu saat nanti. Meskipun, dirinya juga mengatakan Persib dan Persija sebagai klub yang bagus.

“Bali United. Itu Klub yang sangat bagus. Persib dan Persija juga bagus, klub yang besar,” ucap Dayen.

Dayen sendiri saat ini tengah berada Belanda, setelah sebelumnya sempat membela Al Wahda, klub asal Abu Dhabi. Dirinya kala itu membela Al Wahda karena mengikuti sang ayah yang memiliki pekerjaan di sana.

Meskipun sempat membela Al Wahda, dirinya tidak mendapatkan kontrak secara resmi walaupun dirinya ditempatkan sebagai pemain inti. Hal tersebut tak lepas dari kebijakan liga yang melarang klub U-23 menggunakan jasa kiper asing.