Liga Indonesia

Dihuni Banyak Pemain Muda, PSIS Punya Cara Tersendiri Atasi Star Syndrome

Jumat, 5 Juni 2020 14:45 WIB
Penulis: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Herry Ibrahim
© Alvin Syaptia/INDOSPORT
Para pemain klub Liga 1, PSIS baik senior mau pun junior ketika melakukan latihan di Stadion Citarum, Semarang. Copyright: © Alvin Syaptia/INDOSPORT
Para pemain klub Liga 1, PSIS baik senior mau pun junior ketika melakukan latihan di Stadion Citarum, Semarang.

INDOSPORT.COM - PSIS Semarang menjadi salah satu tim yang memiliki banyak pemain muda di kancah Liga 1 2020. Bahkan, jumlah pemain muda hampir sama dengan pemain senior di skuat Laskar Mahesa Jenar musim ini.

Beberapa pemain muda juga kerap menjadi langganan masuk line up seperti Fredyan Wahyu Sugiantoro, Tegar Infantrie Sukamto, Alfeandra Dewangga, Eka Febri, Wahyu Prasetyo, dan beberapa pemain lainnya.

Memiliki banyak pemain muda tentu merupakan sebuah keuntungan bagi PSIS jika berbicara soal masa depan. Apalagi para pemain muda klub kebanggaan Panser Biru dan Snex ini rata-rata memiliki kontrak jangka panjang.

Akan tetapi, ada suatu tantangan yang harus dihadapi PSIS yakni harus mampu menahan ego pemain muda. Biasanya pemain muda yang sudah memiliki nama untuk diperhitungkan di kancah sepak bola dan dipanggil Timnas, perasaan labil atau biasa disebut star syndrome muncul. Untuk mengatasi hal ini, manajemen PSIS menilai peran pemain senior menjadi cukup penting.

“Kalau dari kami supaya pemain muda tidak kebablasan menjadi pemain bintang ya ada di tangan pemain senior. Para senior harus mampu memberikan ilmu, wejangan supaya junior-juniornya lebih bijaksana,” beber CEO PSIS Yoyok Sukawi.

Pria yang juga anggota Exco PSSI ini juga merasa beruntung di PSIS hubungan antara pemain senior dan junior cukup baik sehingga manajemen klub percaya bahwa para pemain senior mampu menjadi teman sekaligus mentor yang ikut membimbing para pemain muda di tim.

“Kebetulan hubungan senior dan junior di PSIS cukup bagus. Semoga saja pemain muda kami terus berkembang dan tiga hingga empat tahun lagi karirnya makin matang supaya bisa menjadi bintang yang sesungguhnya,” tukas Yoyok Sukawi.