In-depth

Chelsea, Si Ahli Tukang Tikung di Bursa Transfer dan Deretan Korban PHP

Rabu, 10 Juni 2020 19:02 WIB
Editor: Coro Mountana
© Wallpaper Cave
Chelsea, Si Ahli Tukang Tikung di Bursa Transfer dan Deretan Korban PHP Copyright: © Wallpaper Cave
Chelsea, Si Ahli Tukang Tikung di Bursa Transfer dan Deretan Korban PHP

INDOSPORT.COM – Dengan mendekatnya Timo Werner ke Stamford Bridge, maka rasanya sangat pas jika kita menyebut Chelsea sebagai, si ahli tukang tikung di bursa transfer.

Meskipun TImo Werner masih belum juga diresmikan oleh Chelsea, akan tetapi sepertinya, kedatangannya sudah tinggal menunggu hitungan hari saja. Ada fakta menarik mengenai keberhasilan Chelsea dalam mendatangkan Timo Werner.

Pasalnya, sang pemain sendiri ingin bergabung dengan Jurgen Klopp di Liverpool, namun di tikungan terakhir, malah Chelsea yang mendapatkan tanda tangan Werner. Tak pelak, keberhasilan Chelsea pun menjadi bukti kalau memang mereka adalah ahlinya dalam menikung pemain di bursa transfer.

Ahli Tukang Tikung

Sudah menjadi rahasia umum kalau Timo Werner memang menyimpan hasrat bisa bermain untuk pelatih Jurgen Klopp, yang notabene-nya senegara dengannya. Kabarnya, pembicaraan pun sempat dilakukan antara Klopp dengan Werner.

Namun sepertinya, Klopp enggan membayar klausul pelepasan Timo Werner dari RB Leipzig. Melihat Timo Werner diterlantarkan oleh Liverpool, Chelsea pun mengulurkan tangan dan mengajak striker andalan RB Leipzig itu untuk berpaling ke Stamford Bridge.

Itulah sekilas cerita bagaimana Chelsea sukses menikung Liverpool untuk mendapatkan Timo Werner. Tentu bagi fans Liverpool, ini terasa sangat menyakitkan, tetapi bagi suporter Chelsea, ini adalah hal yang sangat biasa.

Setidaknya sejak kepemimpinan taipan Rusia, Roman Abramovich, Chelsea sudah sangat sering menikung klub Liga Inggris lain dalam menggaet pemain. Tak pelak klub yang tertikung oleh Chelsea pun hanya bisa gigit jari karena menjadi korban PHP dari sang pemain incaran.

Lantas, siapa saja pemain yang berhasil ditikung oleh Chelsea dan klub mana saja yang menjadi korban PHP?