In-depth

Irilah pada Bayern Munchen yang Selalu Elite dan Konsisten

Rabu, 17 Juni 2020 15:33 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Stuart Franklin/Getty Images
Selebrasi pemain Bayern Munchen usai juara Bundesliga Jerman Copyright: © Stuart Franklin/Getty Images
Selebrasi pemain Bayern Munchen usai juara Bundesliga Jerman
Keuangan yang Stabil

Kunci sukses lain yang tentu berkontribusi bagi kesuksesan klub adalah kondisi finansial yang sehat. Munchen merupakan klub besar Eropa dengan keuangan yang sehat dan stabil. 

Ini tak terlepas dari strategi bisnis mereka yang selalu tepat dan menguntungkan. Sejak dulu, mereka dimiliki oleh perusahaan-perusahaan besar yang memiliki keuangan stabil dan rencana bisnis jelas. 

Tim sepak bola Bayern Munchen dijalankan oleh FC Bayern Munchen AG. AG merupakan singkatan dari Aktiengesellschaft, sebuah istilah bahasa Jerman kepada badan usaha yang terbatas oleh saham; dengan kata lain dimiliki pemegang saham dan dapat diperdagangkan di bursa saham. 

Bayern sendiri dijalankan layaknya perusahaan saham gabungan yang tidak terdaftar di bursa saham publik, tetapi milik pribadi. Sebanyak 75 persen dari saham FC Bayern München AG dimiliki oleh pihak klub, FC Bayern Munchen e.V.

Sedangkan 8,33 persen saham masing-masing dipegang oleh produsen perlengkapan olahraga Adidas, perusahaan mobil Audi, dan sisahnya grup layanan finansial Allianz, yang jika ditotal keseluruhan 25 persen.

Itu artinya, Munchen tidak dimiliki oleh satu perusahaan atau taipan saja. Maka dari itu, mereka tidak pernah jatuh dalam kebangkrutan karena keuangan dikelola dalam bentuk saham gabungan namun milik pribadi dalam payung FC Bayern Munchen AG. 

Sebanyak 25 persen saham tersisa pun dimiliki oleh perusahaan-perusahaan raksasa bonafit yang juga menjadi sponsor utama mereka, sebut saja Adidas, Audi, dan Allianz. Allianz bahkan beberapa waktu lalu memberikan pendanaan untuk pembangunan stadion megah mereka yang baru, Allianz Arena. 

Sangat sulit membayangkan perusahaan-perusahaan tersebut bangkrut secara bersamaan. Maka dari itu keuangan Munchen pun selalu stabil tiap musimnya. 

'Semua Akan Munchen pada Waktunya'

Rahasia sukses terakhir dari Munchen tak lain adalah kehebatan mereka dalam menarik pemain-pemain bintang dari tim rival untuk bergabung. 

Sehebat apapun pemain bintang di klub rival mereka di Bundesliga, pada akhirnya mereka akan bergabung dengan Bayern Munchen. 

Sebu saja Manuel Neuer (Schalke 04), Matt Hummels dan Robert Lewandowski (Borussia Dortmund), kemudian ada Lucio dan Michael Ballack (Bayer Leverkusen), Miroslva Klose (Werder Bremen) dan masih banyak lainnya. 

Maka tak heran mereka terus menguasai Bundesliga dalam waktu lama. Klub-klub pesaing mereka seperti Werder Bremen, Borussia Dortmund, Schalke 04, Sttutgart, dll cuma jadi 'penyusup' di daftar juara Bundesliga. 

© Twitter/@FCBayern
Thomas Muller (kiri), Robert Lewandowski (tengah), dan Leon Goretzka (kanan) tengah merayakan gol pada laga Bayern Munchen vs Schalke 04 di Bundesliga Jerman 2019-20, Minggu (26/01/20). Copyright: Twitter/@FCBayernThomas Muller (kiri), Robert Lewandowski (tengah), dan Leon Goretzka (kanan) tengah merayakan gol pada laga Bayern Munchen vs Schalke 04 di Bundesliga Jerman 2019-20, Minggu (26/01/20).

Bagaimana tidak, ketika pemain bintang mereka bersinar pada satu sampai tiga musim, pemain tersebut sudah bergabung dengan Bayern Munchen. 

Hal ini memang menjadi privilage tersendiri bagi Munchen. Selain memang punya kekuatan finansial, mereka juga memiliki daya tarik yang tak dimiliki klub lainnya. 

Bayern Munchen adalah tim legendaris di Bundesliga dan Eropa. Nama besar serta target juara yang terus dicanangkan tiap musim menjadi daya tarik utama bagi banyak pemain baik itu di Jerman maupun di Eropa.