In-depth

Pisah Jalan Paolo Maldini dan AC Milan yang Tidak Diharapkan

Kamis, 9 Juli 2020 10:11 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© getty images
Setelah sekian lama spekulasi berembus, mantan kapten AC Milan, Paolo Maldini, akhirnya diyakini memilih untuk pisah jalan di akhir musim. Copyright: © getty images
Setelah sekian lama spekulasi berembus, mantan kapten AC Milan, Paolo Maldini, akhirnya diyakini memilih untuk pisah jalan di akhir musim.

INDOSPORT.COM - Teka-teki terkait masa depan Paolo Maldini dan AC Milan perlahan mulai menemukan kejelasan. Setelah sekian lama spekulasi berembus, mantan kapten AC Milan itu akhirnya diyakini memilih untuk pisah jalan di akhir musim. 

Posisi Paolo Maldini di AC Milan menjadi perbincangan hangat di media. Paolo Maldini yang sebelumnya didapuk sebagai direktur olahraga terancam dengan kedatangan Ralf Rangnick.

Ancaman itu pun semakin nyata dengan makin dekatnya Ralf Rangnick untuk menandatangani kontrak dengan AC Milan. Kondisi ini membuat Maldini gusar, karena Rangnick didatangkan Ivan Gazidis bukan cuma sebagai pelatih, melainkan merangkap sebagai direktur teknik. 

Paolo Maldini yang saat ini menjabat sebagai direktur teknik jelas merasa tersinggung dengan keputusan CEO Ivan Gazidis. Dengan kata lain, eks petinggi Arsenal itu ingin menyingkirkan sang kapten dari kursi manajemen Milan. 

Tentu hal itu dilakukan dengan cara lebih halus. Dilansir dari Milannews, Ivan Gazidis menawarkan posisi baru untuk Maldini yakni sebagai duta klub yang berfungsi sebagai figur yang mewakili wajah AC Milan di berbagai pertemuan. 

Jelas, jabatan 'ecek-ecek' ini ditolak Maldini. Alasannya, ia tak lagi memiliki wewenang apapun dalam pemilihan pemain di bursa transfer 

Masalah Ralf Rangnick memang menimbulkan konflik internal luar biasa di tubuh AC Milan. Sebelumnya, Zvonomir Boban harus dipecat dari kursi CFO karena berselisih pandangan dengan Ivan Gazidis soal pemilihan Ralf Rangnick untuk menggantikan Stefano Pioli. 

Pemberi Harapan Palsu

Terlibatnya Paolo Maldini dalam kursi manajemen Milan bukanlah sepenuhnya atas kemauannya sendiri. Justru AC Milan sudah sejak hampir lima tahun lalu diajak untuk bergabung di kursi manajemen Milan.

Namun, Maldini masih belum yakin karena kondisi manajemen AC Milan yang masih belum meyakinkan pasca pindah tangan dari Silvio Berlusconi ke pengusaha China, Yonghong Li. 

Akhirnya, pada Oktober 2018 lalu Paolo Maldini luluh juga dan menerima pinangan untuk kembali ke AC Milan. Saat itu Maldini berkeyakinan kepemilikan AC Milan di tangan Elliott Management memberikan kepastian di masa depan. 

Di AC Milan, Paolo Maldini diberi jabatan sebagai direktur perkembangan strategis klub. Jabatan ini cukup penting karena mencakup area keolahragaan yang menangani tim, pemain, dan pelatih. 

Akan tetapi, posisi ini tak sestrategis direktur teknik klub yang berperan langsung dalam bursa transfer dan masa depan klub. 

Namun, belum juga genap setahun, perombakan kembali terjadi di tubuh AC Milan. Direktur teknik I Rossoneri saat itu, Leonardo, memilih mengundurkan diri di akhri musim 2018-2019. 

Hal ini memberi jalan bagi Maldini untuk 'naik jabatan' mengisi posisi Leonardo sebagai direktur teknik. Ternyata harapan yang diberikan AC Milan ini membuat Maldini nyaman dan merasa menjadi figur penting di Milan.

Sayang, harapan yang diberikan Milan adalah harapan palsu. Sebab, CEO Milan, Ivan Gazidis, tak ingin selamanya menjadikan Maldini sebagai direktur teknik. 

Sejak awal tahun Ivan Gazidis berusaha mengontak pelatih asal Jerman, Ralf Rangnick, yang sebelumnya sukses sebagai juru taktik sekaligus direktur teknik di RB Salzburg dan RB Leipzig. Dengan kata lain, Ivan Gazidis lebih memercayai Ralf Rangnick ketimbang Maldini dalam posisi tersebut.