Liga Champions

Hukuman Manchester City Dicabut, Legenda Leicester Sindir UEFA dan FFP

Senin, 13 Juli 2020 18:36 WIB
Editor: Yosef Bayu Anangga
© Jack Taylor/Getty Images
Legenda Leicester City, Gary Lineker, sindir aturan FFP milik UEFA usai banding Manchester City dikabulkan CAS sehingga bisa main di Liga Champions musim depan. Copyright: © Jack Taylor/Getty Images
Legenda Leicester City, Gary Lineker, sindir aturan FFP milik UEFA usai banding Manchester City dikabulkan CAS sehingga bisa main di Liga Champions musim depan.

INDOSPORT.COM – Legenda Leicester City, Gary Lineker, sindir aturan FFP milik UEFA usai banding Manchester City dikabulkan CAS sehingga bisa main di Liga Champions musim depan.

Manchester City patut bernapas lega. Pasalnya, pengadilan arbitrase olahraga (CAS) mengabulkan banding mereka atas larangan tampil di kompetisi Eropa selama 2 musim yang dijatuhkan UEFA.

Seperti diketahui, hukuman itu dijatuhkan karena Manchester City dinilai melanggar aturan Financial Fair Play (FFP).

The Citizens pun mengajukan banding ke CAS. Setelah menunggu lama, dalam sidang Senin (13/07/20) pagi waktu setempat, CAS mengabulkan banding tersebut dan mencabut hukuman 2 tahun dari UEFA. The Citizens hanya dijatuhi denda 10 juta euro (Rp163 miliar rupiah).

Pencabutan hukuman ini pun disambut gembira. Pasalnya, saat ini City berada di peringkat 2 klasemen Liga Inggris, dengan 72 poin dari 35 pertandingan. Unggul 13 poin dari Leicester City yang ada di peringkat 4 dengan sisa 3 laga, Sergio Aguero dkk dipastikan tampil di Liga Champions musim depan.

Sebaliknya, situasi tersebut memukul para rival di Liga Inggris, khususnya Chelsea, Leicester City, dan Manchester United. Ketiga klub itu harus bersaing ketat memperebutkan 2 tiket Liga Champions yang masih tersisa

Hal ini pun ditanggapi legenda Leicester City, Gary Lineker. “Hukuman Manchester City dicabut lewat banding. Meski masih ada denda, ini kemenangan besar untuk mereka,” tulisnya melalui akun Twitter pribadinya.

Gary Lineker bahkan segera menyambung dengan unggahan kedua yang menyindir aturan FFP. “Sulit melihat bagaimana aturan FFP milik UEFA bisa bertahan dari situasi ini. Bahkan, apakah UEFA bisa bertahan dari putusan ini?”

Manajemen The Citizens sendiri selama ini berkeras mereka tidak bersalah. Namun, dicabutnya hukuman ini akan membuat banyak pihak meragukan efektivitas aturan FFP.

Sementara itu, Leicester City harus berjuang keras untuk merebut 1 dari 2 tiket Liga Champions yang tersisa. Meski saat ini berada di peringkat 3, The Foxes bisa keluar dari zona Liga Champions dan turun ke peringkat 5 jika Manchester United mengalahkan Southampton, Selasa (14/07/20) dini hari.