Liga Champions

Alexander-Arnold Rasakan Hikmah di Balik Mimpi Buruk Liverpool di Kiev

Jumat, 24 Juli 2020 18:18 WIB
Penulis: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Robbie Jay Barratt - AMA/Getty Images
Trent Alexander-Arnold mengenang kembali mimpi buruk dikalahkan Real Madrid di ajang Liga Champions 2017-2018 di Kiev, Ukraina. Copyright: © Robbie Jay Barratt - AMA/Getty Images
Trent Alexander-Arnold mengenang kembali mimpi buruk dikalahkan Real Madrid di ajang Liga Champions 2017-2018 di Kiev, Ukraina.

INDOSPORT.COM - Bek muda, Trent Alexander-Arnold, mengenang kembali mimpi buruk dikalahkan Real Madrid di ajang Liga Champions 2017-2018 di Kiev, Ukraina.

Trent Alexander-Arnold pernah merasakan menjadi seorang ball boy pada tahun 2014. Bakat yang hebat membuatnya sempat ditunjuk sebagai kapten Liverpool U-18.

Pemain asal Inggris itu akhirnya mendapatkan kontrak resmi di skuat senior Liverpool pada 2016 lau. Kontrak tersebut membuat Trent Alexander-Arnold semakin gigih dalam berlatih hingga menjadi kepercayaan Jurgen Klopp.

Musim lalu, pemain berusia 21 tahun itu berhasil membawa Liverpool meraih gelar juara Liga Champions Eropa. Kemudian musim ini ia kembali mempersembahkan prestasi untuk Liverpool yaitu meraih juara Liga Inggris.

Meski begitu, Trent Alexander-Arnold mengaku kalau raihan tersebut berkat perjuangan panjang dan penuh kepahitan yang ia peroleh bersama The Reds.

Dilansir dari Goal, Trent Alexander-Arnold mengungkapkan keberhasilan meraih juara Liga Champions musim lalu dan Liga Inggris musim ini karena hikmah dari kegagalan di Kiev, Ukraina, pada 2018.

Saat itu, Liverpool sempat melaju ke partai final Liga Champions melawan Real Madrid. Tetapi sayang, Trent Alexander-Arnold gagal menjaga barisan pertahanan dan takluk dengan skor 1-3.

"Bagi kami, titik baliknya mungkin adalah Kiev. Jadi saya pikir di Kiev, itu yang mengajari kami cara memenangkan pertandingan. Kami semua berjalan menjauh dari itu menuju musim depan, mempelajari pelajaran terbaik yang kami bisa," ujar Alexander-Arnold.

"Kami semua membutuhkan kekalahan itu, yang merupakan sesuatu yang terjadi setiap saat. Anda perlu membuat kesalahan untuk mempelajari apa yang perlu Anda tingkatkan,

"Itu adalah malam terburuk dalam hidup kami, tetapi melihat ke belakang, itu adalah pelajaran terbaik yang bisa kami miliki untuk belajar," tuturnya menambahkan.

Saat ini, Trent Alexander-Arnold tak hanya berhasil membawa Liverpool meraih juara Liga Inggris. Ia juga bisa memecahkan rekor individu atas namanya sendiri.

Selain mengoleksi empat gol sepanjang musim ini, Trent Alexander-Arnold juga menciptakan 13 assist hingga pekan ke-37. Ia sementara menjadi pencetak assist terbanyak dalam satu musim Liga Inggris.