Liga Italia

Antonio Conte dan Eksodus Liga Inggris Dibalik Kebangkitan Inter Milan

Kamis, 6 Agustus 2020 19:59 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Claudio Villa - Inter/Inter via Getty Images
Kisah Antonio Conte dan para gerbong Liga Inggris yang menjadi sumber kebangkitan Inter Milan musim ini. Akankah terus berlanjut? Copyright: © Claudio Villa - Inter/Inter via Getty Images
Kisah Antonio Conte dan para gerbong Liga Inggris yang menjadi sumber kebangkitan Inter Milan musim ini. Akankah terus berlanjut?

INDOSPORT.COM - Kisah Antonio Conte dan para gerbong Liga Inggris yang menjadi sumber kebangkitan Inter Milan di Serie A 2019/20. Akankah terus berlanjut?

Pada gelaran kompetisi musim 19/20, Inter Milan memang tampil cukup impresif bahkan terbilang lebih baik dari musim sebelumnya.

Meski sejauh ini belum meraih trofi juara, namun secara statistik bisa dibilang Inter Milan mulai berada pada jalur kebangkitan.

Di musim 19/20, Inter Milan berhasil finish di peringkat kedua dengan raihan 82 poin dan hanya berselisih satu angka dari Juventus yang menjadi capolista Liga Italia.

Capaian tersebut jauh lebih baik ketimbang musim lalu, di mana Inter Milan hanya beruntung bisa finish di empat besar dengan poin 69, alias berjarak satu poin dari AC Milan yang menempel ketat di bawah mereka.

Tidak cuma perbaikan dalam hal peringkat di klasemen, Inter Milan juga mengalami peningkatan dari segi produktivitas gol. Jika di musim lalu mereka cuma bisa mencetak 57 gol, maka di musim ini, Romelu Lukaku dan kolega mampu menjebol jala lawan sebanyak 81 kali.

Jika dikalkulasikan, maka selisih gol Inter Milan di Liga Italia musim 19/20 jauh lebih baik ketimbang Liga Italia musim lalu.

Pada musim 18/19, selisih gol memasukkan dan kemasukan Inter Milan hanya 24. Berbanding terbalik dengan capain di musim 19/20, di mana La Beneamata sukses mencatatkan selisih gol hingga 45.

Salah satu kunci keberhasilan Inter Milan tampil lebih baik musim ini adalah berkat kejeniusan taktik Antonio Conte sebagai pelatih, serta gerbong para jebolan Liga Inggris yang mempermudah tugas sang allenatore.

Di mulai dari sisi Antonio Conte, pelatih berusia 51 tahun tersebut sukses menerapkan taktik tiga bek andalannya hingga membuat fleksibilitas permainan Inter Milan semakin berkembang.

Walau selama masa pramusim pola permainan Conte tidak terlalu terlihat, namun beberapa transfer yang ia minta jelang dan saat liga berjalan sukses menambal beberapa puzzle penting dalam skuad La Beneamata.

Ada tiga pilar yang didatangkan dan menjadi poros Inter Milan dalam taktik Conte musim ini. Menariknya, semua pemain yang didatangkan tersebut adalah pemain jebolan Liga Inggris.