Liga Indonesia

Kabar Duka, Mantan Kapten PSMS Edwin Daud Tutup Usia

Minggu, 16 Agustus 2020 23:28 WIB
Kontributor: Aldi Aulia Anwar | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Innalillahi Wainna Illaihi Rojiun. Kabar duka kembali datang dari dunia sepak bola Sumatera Utara (Sumut). Mantan kapten PSMS Medan di era '90-an, Edwin Daud, tutup usia, Sabtu (15/8/20) malam.

Sebelum meninggal dunia, mantan pemain PSMS Medan ini sempat menjalani perawatan di Medan akibat sakit stroke yang dialaminya. Setelah sepekan berada di salah satu rumah sakit Kota Medan ini tanpa sadarkan diri, Edwin Daud akhinya menghembuskan nafas terakhir.

Sekretaris Umum (Sekum) PSMS, Julius Raja, mengatakan almarhum langsung dikebumikan hari Minggu (16/8/2020) pagi. Sebelum dikebumikan, kata Julius, lebih dulu disalatkan di Masjid tak jauh dari kediaman almarhum di Jalan Perwira II Nomor 36, Medan Sunggal.

"Iya kabar meninggalnya Almarhum Edwin, manajemen PSMS turut dikabari pihak keluarga. Tadi pagi almarhum sudah dikebumikan sekitar jam 10. Almarhum meninggal di umur 50 tahun," ucap Julius, Minggu (16/8/20) malam.

Tambah Julius Raja, selain dirinya yang juga mewakili manajemen PSMS, turut hadir di rumah duka para mantan dan legenda PSMS. Mewakili pengurus, Julius mengucapkan turut berduka dan belasungkawa yang sedalam-dalamnya pada keluarga almarhum.

"Ya saya ke sana tadi, hampir semua (datang) tadi mantan pemain. Kita turut berbelasungkawa atas kepergian almarhum. Dia itu dulu pemain yang cukup bagus sebagai gelandang. Dan dia juga banyak mengukir prestasi," imbuh Julius.

Ucapan belasungkawa juga disampaikan beberapa mantan pemain PSMS Medan sekaligus pernah merumput bersama dengan almarhum seperti Sahari Gultom dan Slamet Riyadi.

"Saya ucapkan turut berdukacita. Orangnya (Alm Edwin) selalu ceria dan ramah sama siapa saja. Tapi tegas kalau sudah bermain di lapangan," kenang Sahari yang kini berdinas sebagai staf pelatih kiper di Timnas Indonesia.

"Dia memang sosok seorang pemimpin waktu di lapangan. Berani maju atau tampil kalau ada masalah dalam tim. Selain itu, dia adalah panutan saya sebagai seorang pemain dan kapten. Humble, humoris serta selalu memberi masukan untuk pemain-pemain muda," pungkas Slamet Riyadi.