Liga Champions

Pertahanan Mudah Ditembus, Pelatih Bayern Munchen Ogah Rombak Formasi vs PSG

Minggu, 23 Agustus 2020 11:25 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Sven Hoppe/picture alliance via Getty Images
Pelatih Bayern Munchen, Hansi Flick takkan merubah gaya permainannya kendati lawan yang dihadapi adalah Paris Saint-Germain di final Liga Champions 2019/20. Copyright: © Sven Hoppe/picture alliance via Getty Images
Pelatih Bayern Munchen, Hansi Flick takkan merubah gaya permainannya kendati lawan yang dihadapi adalah Paris Saint-Germain di final Liga Champions 2019/20.

INDOSPORT.COM - Pelatih Bayern Munchen, Hansi Flick menegaskan takkan terpengaruh dengan ancaman dari para penyerang Paris Saint-Germain dan akan tetap memainkan permainan seperti biasanya di final Liga Champions.

Pada edisi Liga Champions 2019-2020, lini serang Munchen menjadi salah satu lini yang paling menakutkan. Total 18 gol mampu The Bavarian cetak sejak babak 16 besar. Hal ini sendiri buah dari taktik sang pelatih.

Sejak babak 16 besar, Flick menggunakan taktik menyerang dan menaruh garis pertahanan setinggi mungkin untuk menekan lawan. Hal tersebut nyatanya berbuah hasil. Namun, permainan tersebut bisa jadi bumerang bagi Munchen di partai puncak kali ini.

Apalagi PSG dikenal memiliki barisan penyerang yang cepat dan handal dalam memainkan serangan balik kejutan. Dengan gaya bermain Munchen, tentu Les Parisiens akan diuntungkan dengan kecepatan para penyerangnya.

Mengetahui hal tersebut, Flick tetap tak bergeming. Ia menegaskan Bayern Munchen akan tetap bermain menyerang dengan menaruh pertahanan setinggi mungkin kendati Paris Saint-Germain bisa menyakiti mereka dengan serangan balik.

“Saya pikir salah satu ciri khas kami adalah bermain dan bertahan setinggi mungkin. Dengan melakukan hal ini, kami tak memberi ruang bagi para pemain lawan,” ujar Hansi Flick dilansir Sportskeeda.

“Tentu di belakang empat bek kami akan ada ruang tapi sangat penting untuk memberi tekanan saat menguasai bola. Normalnya, jika bola di area belakang lawan, maka kami harus berlari ke arah lawan. Kami harus berkaca dari laga melawan Lyon dan Barcelona,” pungkasnya.

Flick menambahkan berkaca dari perjalanan lawannya, PSG merupakan tim yang kerap mengandalkan sisi sayap untuk membangun serangan. Selain itu, serangan balik cepat menjadi senjata andalan Les Parisiens untuk keluar dari pressing ketat lawan.

Duel kedua tim tentu akan berjalan sangat menarik, apalagi jika dilihat dari gaya permainan Paris Saint-Germain dan Bayern Munchen sendiri. Mampukah Hansi Flick terus bertahan dengan idealismenya di final nanti?