Liga Italia

Kemiripan Nasib Conte dan Sarri, Tersingkir karena Idealisme Taktik

Senin, 24 Agustus 2020 09:50 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Claudio Villa - Inter/Inter via Getty Images
Ada benang merah yang menghubungkan nasib pelatih Inter Milan, Antonio Conte, dengan eks jurulatih Juventus, Maurizio Sarri. Copyright: © Claudio Villa - Inter/Inter via Getty Images
Ada benang merah yang menghubungkan nasib pelatih Inter Milan, Antonio Conte, dengan eks jurulatih Juventus, Maurizio Sarri.

INDOSPORT.COM - Ada benang merah yang menghubungkan nasib pelatih Inter Milan, Antonio Conte, dengan eks jurulatih Juventus, Maurizio Sarri. 

Kegagalan di Liga Europa membuat nasib dari Antonio Conte dikabarkan hanya bertahan hingga pekan depan. Jalani musim baru Serie A Liga Italia, Inter Milan pun akan diambil alih Massimiliano 'Max' Allegri.

Walaupun mampu buat La Beneamata sukses finis di peringkat dua klasemen Serie A Liga Italia, kabarnya pihak manajemen enggan perpanjang kerjasama dengan eks juru latih Chelsea ini. Inter bahkan dikabarkan sudah memiliki pengganti yakni mantan pelatih Juventus lainnya, Massimiliano Allegri. 

Situasi yang menimpa Antonio Conte ternyata mirip dengan yang dialami oleh pelatih Juventus musim ini, Maurizio Sarri. Seperti diketahui, Sarri harus dipecat manajemen La Vecchia Signora meski mampu membawa tim merebut scudetto Serie A.

Seperti dilaporkan media di Italia, ternyata ada benang merah yang menghubungkan peristiwa yang menimpa dua pelatih kawakan tersebut di dua klub papan atas Italia itu. 

Juventus memutuskan untuk memutus kontrak Maurizio Sarri meskipun mereka sanggup memenangi scudetto. Manajemen Juve dikabarkan merasa tak sreg alias ragu dengan proyek yang ingin dibangun Sarri di Juventus. 

Padahal, hal-hal tersebut sudah sejak awal disepakati dalam kontrak. Taktik dan idealisme Sarri nyatanya tetap tak mampu diterima oleh Juventus. 

Posisi Conte di Inter dapat disejajarkan. Melanjutkan laporan itu, pelatih Italia berusia 51 tahun itu sudah mengenal Nerazzurri dengan baik sejak masanya baik sebagai pemain maupun manajer.

Conte sadar pendekatan yang dilakukannya akan berbeda ketika membesut Juventus dan chelsea. Inter sendiri juga tahu sistem seperti apa yang akan dimainkan Conte beserta pemain yang direkrut.

Namun, faktanya manajemen Inter tidak bisa memenuhi semua keinginan Antonio Conte. Hal inilah yang jadi salah satu penyebab habisnya "bensin" Inter Milan seperti yang dikatakan Conte dalam perburuan scudetto di Serie A Italia lalu.