Liga Indonesia

Bijak, PSS Sleman Terbuka dan Enggan Beri Angin Surga dalam Renegosiasi Kontrak

Selasa, 25 Agustus 2020 18:03 WIB
Penulis: Prabowo | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Skuat PSS Sleman saat menjalani latihan sebelum pandemi corona menyerang. Copyright: © Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Skuat PSS Sleman saat menjalani latihan sebelum pandemi corona menyerang.

INDOSPORT.COM - Manajemen PSS Sleman terus bekerja untuk menyelesaikan proses renegosiasi kontrak jelang lanjutan Liga 1 2020 1 Oktober mendatang. Proses itu saat ini berlangsung bersama semua pemain baik lokal maupun asing serta tim pelatih dengan manajer Danilo Fernando dan asisten manajer Muhammad Eksan.

Direktur Utama (Dirut) PT Putra Sleman Sembada, Marco Gracia Paulo menjelaskan, manajemen bersikap bijak dalam proses renegosiasi tersebut. Terutama berbicara terbuka kepada pemain dan pelatih mengenai berbagai hal, mulai kondisi keuangan, program kerja, hingga masalah nominal kontrak terbaru.

"Kami terbuka sejak awal tentang renegosiasi kontrak ke pemain. Kita bikin komposisi yang paling tepat. Kita hitung secara proposional demi mengamankan budjet hingga akhir musim," kata Marco kepada INDOSPORT, Selasa (25/08/20).

"Bagi kami, pantang memberikan angin surga dengan janji-janji manis di awal, tapi saat berjalan malah kehabisan bensin. Makanya semuanya kami jelaskan ke pemain di awal," tambah Marco.

Marco memaparkan, langkah seimbang antara gaji dan operasional diperlukan agar bisa berjalan dengan nyaman saat kompetisi. Dirinya mencontohkan, renegosiasi gaji dilakukan namun juga tetap menjaga mutu standart minimal operasional tim.

"Sehingga dengan budget yang tersedia dan tidak hambur-hamburan, kita pastikan semua bisa balance. Gaji pemain tetap oke meski ada pemotongan, namun yang lain seperti mess, katering, lapangan, dan sebagainya tetap baik," papar dia.

Marco menambahkan, pihaknya tak ingin memberikan gaji ala kadarnya kepada Bagus Nirwanto dan kawan-kawan. Terlebih, PSS Sleman musim ini punya target cukup tinggi yakni bisa finish di posisi lima besar klasemen akhir.

"Kami tidak ingin sebatas legalitas saja dan tak ada masalah dengan FIFA soal kontrak baik pemain dan pelatih. Tapi kami juga ingin mereka puas dan senang dengan nominal kontrak yang baru, sehingga nanti bisa tampil maksimal," paparnya.